Mohon tunggu...
Erwin Silaban
Erwin Silaban Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati Indonesia dari seberang lautan. Deutsch-Indonesischer Brückenbauer. Penghubung Indonesia-Jerman

Dosen di School of International Business, Hochschule Bremen, Jerman. Anak rantau dari Hutajulu, Dolok Sanggul, SUMUT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jangan Kecewa Dulu, Ajukan "Widerspruch" jika Tidak Diterima di Perguruan Tinggi Jerman

8 Maret 2021   12:21 Diperbarui: 10 Maret 2021   00:21 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampus RWTH Aachen (www.rwth-aachen.de)

Kantin Kampus Universitas Bremen (Sumber: www.weser-kurier.de)
Kantin Kampus Universitas Bremen (Sumber: www.weser-kurier.de)
Lalu, seperti apa kriteria perguruan tinggi di Jerman untuk menyaring atau menyeleksi calon pelamar? Bagaimana cara diterima di prodi yang diinginkan atau dalam bahasa Jerman dikenal dengan istilah "Zulassung zum Studium"

Pendaftaran ke perguruan tinggi biasanya berlangsung dua kali dalam satu tahun. Untuk itu perlu diperhatikan tanggal terakhir atau tenggat waktu pendaftaran:

  • Tanggal 15 Januari untuk sommersemester atau semester musim panas
  • Tanggal 15 Juli untuk wintersemester atau semester musim dingin

Tidak seperti di Indonesia yang membagi semester menjadi semester ganjil dan semester genap. Nah sebaliknya tahun akademik untuk perkuliahan di Jerman dimulai dengan wintersemester (semester musim dingin) dan kemudian sommersemester (semester musim panas). 

Wintersemester biasanya mulai bulan Oktober, sedangkan sommersemester mulai bulan April dengan lama perkuliahan satu semester sekitar 15 minggu.

Biasanya setiap prodi punya kriteria tersendiri untuk menerima mahasiswa baru. Pada umumnya hanya ada 3 kriteria penerimaan, yaitu:

  • Tanpa batasan nilai rata-rata kelulusan SLA
  • Dengan batasan nilai rata-rata kelulusan SLA atau dalam bahasa Jerman disebut NC = Numerus Clausus.
  • Warteliste daftar tunggu

Tanpa batasan nilai rata-rata kelulusan SLA
Kalau satu prodi tidak memberi persyaratan batasan nilai rata-rata kelulusan SLA, maka setiap pelamar boleh mendaftar untuk penerimaan calon mahasiswa baru di prodi tersebut. 

Berapa pun nilai rata-rata pelamar, dia boleh mendaftarkan diri. Lalu, apakah setiap pelamar akan diterima? 

Tentu saja tidak! Setiap prodi punya kapasitas maksimal untuk menerima mahasiswa baru sehingga tidak semua pelamar akan diterima. 

Sebagai contoh, misalnya untuk tahun akademik 2021-2022, prodi manajemen internasional hanya bisa menampung 80 mahasiswa baru. Tetapi ternyata pelamar untuk prodi tersebut melebihi daya tampung yang tersedia. 

Dalam kasus seperti ini akan diadakan seleksi dan proses seleksi penyaringan yang dilakukan adalah berdasarkan nilai terbaik. Artinya 80 pelamar terbaik pertama akan diterima (zugelassen) untuk prodi tersebut, selebihnya ditolak atau masuk dalam daftar tunggu (warteliste)

Semakin lama seorang pelamar tertera di daftar tunggu, maka semakin besar kemungkinan dia diterima walau nilai rata-ratanya dia lebih rendah dari pelamar lain yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun