Konflik antara Palestina dan Israel adalah salah satu konflik terpanjang dan terkompleks di dunia. Konflik ini bermula sejak akhir abad ke-19, ketika gerakan Zionis mulai mendirikan negara Yahudi di tanah Palestina, yang saat itu masih berada di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah.Â
Setelah Perang Dunia Pertama, Inggris mengambil alih wilayah Palestina dan berjanji untuk mendirikan "rumah nasional" bagi orang Yahudi di sana, melalui Deklarasi Balfour tahun 1917. Namun, janji ini menimbulkan kemarahan dan penolakan dari penduduk Arab Palestina, yang merasa hak-hak mereka sebagai mayoritas diabaikan.
Sejak saat itu, ketegangan dan kekerasan antara Yahudi dan Arab terus meningkat, hingga meletus perang pada tahun 1948, ketika Israel memproklamasikan kemerdekaannya setelah Inggris mundur dari Palestina.Â
Perang ini mengakibatkan ratusan ribu orang Palestina mengungsi atau diusir dari rumah mereka, dalam peristiwa yang disebut Al-Nakba (Malapetaka) oleh orang Palestina.Â
Israel berhasil menguasai sebagian besar wilayah Palestina, sementara Yordania menguasai Tepi Barat dan Mesir menguasai Gaza. Yerusalem, kota suci bagi tiga agama monoteis, dibagi menjadi dua bagian, barat dan timur, yang dikuasai oleh Israel dan Yordania.
Perang dan konflik antara Israel dan Palestina, serta negara-negara Arab lainnya, terus berlanjut hingga dekade-dekade berikutnya, dengan beberapa peristiwa penting seperti Perang Enam Hari tahun 1967, Perang Yom Kippur tahun 1973, Intifadhah tahun 1987 dan 2000, Perjanjian Oslo tahun 1993, Perang Lebanon tahun 2006, dan serangkaian serangan udara dan roket di Gaza sejak tahun 2008.Â
Dalam setiap peristiwa tersebut, banyak korban jiwa, luka-luka, dan kerusakan yang dialami oleh kedua belah pihak, terutama oleh warga sipil Palestina, yang hidup dalam kondisi pendudukan, blokade, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh Israel.
Pelanggaran HAM yang dilakukan Israel terhadap Palestina meliputi berbagai aspek, seperti hak atas hidup, hak atas kesehatan, hak atas pendidikan, hak atas kebebasan beragama, hak atas tanah dan properti, hak atas pergerakan dan perjalanan, hak atas partisipasi politik, dan hak atas perlindungan hukum.Â
Beberapa contoh pelanggaran HAM yang dilakukan Israel adalah pembangunan permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang mengganggu kedaulatan dan integritas wilayah Palestina.Â
Israel juga melakukan penghancuran dan penggusuran rumah, sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur lainnya yang dimiliki oleh warga sipil Palestina, dengan alasan keamanan atau pembangunan.Â