Tauhid adalah konsep fundamental dalam Islam yang berarti keesaan Allah. Tauhid berasal dari kata Arab wahhada, yang artinya "mengesakan" atau "menjadikan satu." Dalam konteks keimanan, tauhid merujuk pada keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah dan tidak ada yang sebanding dengan-Nya. Tauhid di bagi menjadi tiga yaitu:
- Tauhid Rububiyyah: Keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta, Pemelihara, dan Penguasa alam semesta. Tidak ada kekuatan atau makhluk yang dapat menciptakan atau mengendalikan kehidupan selain Allah.
- Tauhid Uluhiyyah: Keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan diibadahi. Semua bentuk ibadah, seperti salat, doa, dan zikir, harus ditujukan hanya kepada Allah.
- Tauhid Asma wa Sifat: Keyakinan tentang kesempurnaan nama-nama dan sifat-sifat Allah, yang tidak bisa disamakan atau dibandingkan dengan makhluk mana pun.
contoh dalam bentuk real atau dalam bentuk nyata dilapangan adalah sebagai berikut:
Perbankan Syariah: Perbankan yang berdasarkan prinsip syariah melarang riba (bunga) dan gharar (ketidakpastian), serta mendorong transaksi berbasis keadilan. Perbankan syariah berfokus pada prinsip kemitraan, di mana keuntungan dan kerugian dibagi secara adil antara nasabah dan bank. Contoh: Bank Syariah Indonesia (BSI) dan berbagai lembaga keuangan syariah di seluruh dunia.
Zakat, Infak, dan Sedekah: Sistem distribusi kekayaan melalui zakat (2,5% dari harta untuk mereka yang membutuhkan) adalah contoh nyata bagaimana tauhid berperan dalam pemerataan ekonomi. Zakat menjadi alat untuk mengurangi ketimpangan sosial dan memastikan kesejahteraan bersama, sejalan dengan prinsip keadilan sosial dalam Islam.
Waqf (Wakaf): Wakaf adalah aset yang disumbangkan untuk kepentingan publik dan tidak dapat dijual kembali. Wakaf sering digunakan untuk membangun fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, dan masjid. Di berbagai negara Islam, wakaf menjadi instrumen ekonomi yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Pasar Syariah: Pasar yang menjalankan transaksi berdasarkan etika bisnis Islam, yang melarang penipuan, manipulasi harga, dan praktek bisnis yang tidak adil. Pedagang di pasar syariah diharuskan mengikuti prinsip-prinsip transparansi dan keadilan.
