Mohon tunggu...
Erwin Novita
Erwin Novita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring pada Siswa Sekolah Dasar Desa Sriwula

22 November 2021   22:37 Diperbarui: 22 November 2021   22:42 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Adanya virus covid 19 yang sedang mewabah telah mengubah banyak tatanan kehidupan di dunia saat ini. Penyebaran virus terbilang sangat cepat, menyebabkan banyaknya populasi manusia di dunia yang terjangkiti. Hal tersebut yang mulanya hanya berdampak pada aktifitas perekonomian yang semakin lesu, lambat laun juga mempengaruhi dunia pendidikan. Tantangan terberat pada dunia pendidikan khusunya di Indonesia, mengingat kejadian tersebut baru dirasakan oleh penduduk Indonesia. Kesiapan infrastruktur maupun sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri.

Perserikatan Bangsa Bangsa melalui WHO memberi rekomendasi untuk menghentikan segala bentuk aktifitas yang menimbulkan kerumunan massa. Hal tersebut direspon oleh pemerintah Indonesia melalui Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Direktorat Pendidikan Tinggi No. 1 Tahun 2020 mengenai pencegahan penyebaran covid 19 di dunia Pendidikan. 

Dalam surat edaran tersebut Kemendikbud menginstruksikan untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan menyarankan para peserta didik untuk belajar dari rumah masing-masing. Dengan begitu peserta didik melakukan pembelajaran tidak langsung dengan memanfaatkan pembelajaran dalam jaringan atau daring yang dirasa cukup tepat guna di situasi seperti saat ini.

Sistem pembelajaran daring menjadi pilihan bagi pemerintah Indonesia sebagai alternatif untuk menjaga agar proses belajar-mengajar tetap berlangsung di masa pademi covid 19. Bersekolah di rumah menjadi kejutan besar terutama bagi produktivitas kerja bagi orang tua yang terbiasa sibuk dengan berbagai pekerjaan yang sebagian besar aktifitasnya terjadi di luar rumah. Begitu juga dengan masalah psikologis anak, dimana mereka sudah terbiasa belajar di ruang-ruang kelas berhadapan langsung dengan para guru setiap harinya.

Mengetahui peran orang tua dalam mendukung pembelajaran anak di rumah menjadi sangat penting, bukan hanya bagi kepentingan lembaga pendidikan anak usia dini namun juga pada orang tua peserta didik tentunya. Sekolah Dasar 01 Sriwulan Kabupaten Kendal, khususnya guru dan orang tua menyadari akan pentingnya peran mereka dalam proses pembelajaran online yang dilaksanakan selama pandemi covid 19 berlangsung. 

Meskipun proses pembelajaran daring dilaksanakan hanya melalui jaringan whatsapp yang terbatas, namun antusias orang tua peserta didik sangat besar dalam mendorong anak-anak mereka turut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Para orang tua begitu bersemangat membantu tahap demi tahap disetiap kegiatan pembelajaran daring, dengan membimbing maupun memotivasi anak-anak mereka meskipun sebagian besar orang tua juga disibukkan dengan rutinitas pekerjaan harian.

Pelaksanaan pembelajaran daring di SD 01 Sriwulan tidak serta merta dilaksanakan begitu saja. Pembelajaran daring dilaksanakan mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui surat edaran Menterian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2020). Kebijakan tersebut mengatur ketentuan proses belajar dari rumah berupa: 

1) Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan; 

2) Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19; 

3) Aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah;

4) Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/ nilai kuantitatif.

Orang tua memiliki peran yang sangat vital dalam proses pelaksanaan pembelajaran daring. Hal tersebut bukan tanpa alasan, telah banyak diberitakan melaui berbagai media maupun hasil penelitian yang menunjukkan berbagai kejadian negatif dari adanya proses pembelajaran daring yang melibatkan orang tua. Sebagian besar orang tua tidak siap dalam menghadapi pembelajaran daring sehingga dapat memicu kekerasan terhadap anak. 

Beberapa orang tua juga mengalami kendala terkait masalah waktu, dimana mereka tidak mampu meluangkan waktu berpartisipasi mendampingi anak dalam proses pembelajaran daring. Selain itu kekhawatiran orang tua akan pengaruh negatif gadget terhadap anak-anak mereka, seperti kecanduan gadget, pornografi, konten kekerasan, game, serta hal-hal negatif lainnya. Melihat begitu besarnya tantangan yang dihadapi orang tua dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama antara pihak sekolah khususnya guru dalam mengedukasi orang tua untuk turut berpartisipasi dalam pembelajaran daring.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun