Mohon tunggu...
erwin mustika
erwin mustika Mohon Tunggu... -

Saya lulusan PTN yang cukup dikenal di Bandung, bahkan mungkin di Indonesia, telah melanjutkan S-2 di Delft, Belanda, ingin selalu mendapatkan informasi terkini yang bermanfaat, disamping itu ingin memperluas relasi dengan siapa saja yang berminat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bisakah Tidak Macet ?

21 Agustus 2010   11:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:50 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_234317" align="alignleft" width="300" caption="Adds By Google"][/caption] Kemacetan lalu lintas ternyata bukan hanya terjadi di Jakarta dan kota-kota besar di Jawa dan mungkin luar Jawa, tetapi sudah merembet ke jalur-jalan yang menghubungkan kota-kota, contoh Bandung dengan Garut.  Hal ini tentu ada penyebabnya, yaitu adanya pusat-pusat kegiatan yang meyebabkan orang berkumpul dan menjadi target usaha lainnya, khususnya pada bulan puasa.  Badan jalan rupa-rupanya menjadi tempat yang menarik untuk berjualan segala macam barang oleh para PKL, lengkap dengan angkutan kota (angkot) yang siap setiap saat menjemput penumpangnya. Berhakkah para pencari rejeki itu berdagang atau memarkirkan kendaraannya di badan jalan, sementara pengguna jalan lain antre berkilo-kilo meter panjangnya ? Jawabannya relatif, bagi para PKl dan sopir angkot pasti merasa berhak, karena katanya  pemerintah tak mampu menyediakan lapangan kerja atau tempat berdagang.  Sementara dari sisi para pemakai jalan yang non PKL dan angkot akan menjawab berkeberatan atas hal ini. Menurut hemat saya, silakanlah berdagang kalau hanya  sampai bahu jalan, demikian pula angkotnya : tolonglah parkiiir agak jauh dari para pedagang.  Kepada pemda setempat tolong juga tempatkan petugas Dishub dan Satpol PP biar semuanya tertib dan teratur.  Kalau sudah gitu kan semuanya happy, Gitu, lhooo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun