Siang itu saya kedapatan order untuk mengantar penumpang dari sebuah perumahan di daerah Jonggol kawasan Kabupaten Bogor menuju arah Jakarta.
Lalu lintas kala itu padat merayap bahkan cenderung tidak bergerak.Kalo sudah begini,saya menduga biasanya ada kejadian truk mogok atau kecelakaan lalulintas.
Apa yang saya duga ternyata benar adanya,saat saya melintas di jalan raya Cileungsi-Jonggol tepatnya didepan gerbang masuk lokasi wisata Taman Buah Mekarsari telah terjadi kecelakaan lalu lintas.
Saya dan penumpang menyaksikan seorang tergeletak ditengah jalan dengan posisi tengkurap mengenakan pakaian putih abu-abu dengan noda darah disekitar tubuhnya.
Ditempat kejadian perkara  juga terlihat sebuah kendaraan roda dua dengan kondisi yang rusak parah sedang diangkut warga untuk dipindahkan kepinggir jalan.
Kecelakaan itu sudah yang kesekian kalinya saya saksikan,tentu membuat miris dan sangat memprihatinkan. Apalagi  menimpa korban yang sepertinya pelajar atau siswa Sekolah Menengah Atas jika dilihat dari pakaian yang dikenakan.
Setiap melihat kecelakaan seperti itu tentu terbayang keluarga,sanak saudara,anak teman bahkan anak tetangga yang saya jumpai ketika berseragam sekolah.Mungkin saja korban adalah orang yang kita kenal.
Menurut informasi yang dilansir dari kompas.id.Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno mengatakan,angka fatalitas akibat kecelakaan di Indonesia rata-rata mencapai 30.000 jiwa per tahun atau setara 3-4 orang meninggal per jam.
Yang lebih mencengangkan lagi, kecelakaan lalu lintas roda dua menjadi penyumbang terbesar sebagai korban dan didominasi rentang usia produktif.
Pada sebuah jurnal yang dipublikasikan oleh The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health dengan judul Faktor Penyebab Kecelakaan Pada Siswa Menengah Atas di Kota Samarinda.