Pertumbuhan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif sebagaimana tujuan pendirian G20 tidak akan terwujud apabila Perang Rusia -- Ukraina masih tetap berlangsung.Â
Bahkan, apabila perang ini tidak segera dihentikan akan berpotensi memicu terjadinya perang dunia ketiga yang dapat membawa bencana kemanusiaan yang sangat besar akibat penggunaan senjata nuklir yang tidak terkendali.
Untuk mencegah eskalasi konflik yang semakin besar, Indonesia sebagai Presidensi G20 pada tahun 2022 bisa memanfaatkan momen ini menginisiasi untuk mengagendakan pertemuan khusus disamping agenda lainnya (penanganan dampak krisis geopolitik, masalah kesehatan global, pandemi, perubahan iklim, dan stabilitas keuangan internasional) guna memediasi konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Indonesia sebagai negara non blok sejak perang dingin sampai dengan saat ini diyakini Rusia, Ukraina, Amerika Serikat dan negara-negara G20 bisa menjadi mediator yang bisa dipercaya untuk mendamaikan konflik Rusia -- Ukraina.
Sebagai Presidensi G20, Indonesia harus mengundang seluruh negara-negara anggota G20 yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen bahwa Rusia harus dikeluarkan dari forum kerja sama G20 dan Amerika Serikat akan memboikot sejumlah pertemuan G20 di Bali jika pejabat Rusia hadir, tidak perlu terjadi, apabila konflik Rusia -- Ukraina menjadi agenda khusus untuk diselesaikan di dalam forum tersebut.Â
Tidak ada gunanya membahas berbagai upaya pemulihan ekonomi global, pandemi, krisis geopolitik, perubahan iklim dan stabilitas keuangan internasional bila saat ini masih terjadi bencana kemanusiaan di Ukraina.Â
Untuk itu, walaupun Ukraina bukan anggota G20 namun untuk mewujudkan perdamaian Rusia - Ukraina di forum G20 maka Ukraina perlu diundang pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tanggal 15-16 November 2022 di Bali.
Dari forum tersebut, diharapkan adanya kesepakatan berikut : pertama, adanya komitmen Amerika Serikat beserta negara-negara lain yang tergabung dalam aliansi NATO untuk tidak lagi melakukan ekspansi/perluasan keanggotaan NATO ke Ukraina dan negara-negara di sekitar Rusia.Â