Mohon tunggu...
Erwin Haryadi Eka Putra
Erwin Haryadi Eka Putra Mohon Tunggu... -

Alumni Unpad Bandung Fakultas Sastra Angkatan 93.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bung Hatta 'Pahlawan Masa Kini'

16 November 2012   23:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:13 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yah Bung Hatta, sosok seorang pemimpin yang sangat diharapkan dapat "me-reinkarnasi" pada diri pemimpin pemimpin kita sekarang, kerinduan terhadap seorang pemimpin yang jujur, cerdas, merakyat, nasionalis dan bertakwa yang bisa membawa negeri yang kita cinta ini bangkit dari keterpurukan moral, yang akhir akhir ini semakin hari bertambah parah, bisa kita lihat bagaimana pemimpin pemimpin kita ini, ketika menjadi terdakwa korupsi bukan lagi menjadi sesuatu yang memalukan atau aib, berlindung dibalik azas praduga tidak bersalah, hati kecil atau nurani niscaya sirna dan kepercayaan bisa dibeli dengan materi semakin membuat kita miris...kerinduan akan kehadiran sosok figur pemimpin yang bisa menjadi Role Model seperti beliau menjadi jadi... sepak terjang beliau lewat tinta dan perkataan berjalan seiring dengan perbuatan...membuat penjajah dinegeri ini "gerah"...beliau bukan seorang militer yang jago memainkan senjata api, atau seorang pendekar yang kebal senjata seperti di film film superhero yang ditanamkan dikepala kita sejak kanak kanak (..intimidasi kekerasan yang ditanamkan dibawah alam sadar ...), Dibesarkan oleh seorang ibu yang penuh kasih & sayang tanpa sosok sang Ayah ( Ayahnya meninggal dunia sejak beliau berusia 8 bulan) Hatta tumbuh menjadi anak yang kuat dan tidak cengeng (...tidak seperti anak muda sekarang yang sering "mengkambinghitamkan" ketidaklengkapan orangtuanya sebagai tameng atas keterpurukan mereka...), kebiasaan beliau berkeliling kota di hari sabtu bersama sahabatnya Bahder Djohan sambil berdiskusi berbagai hal, berbaur dengan masyarakat (tanpa harus bagi bagi sembako) di masa muda semakin membuatnya kritis dan matang, Pemimpin yang seperti ini yang kita rindukan...paling tidak kita masih boleh berharap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun