Mohon tunggu...
erwin damar prasetyo
erwin damar prasetyo Mohon Tunggu... Akuntan - Finance Professional

Fall seven times stand up eight

Selanjutnya

Tutup

Financial

Memahami Konsep Net Realizable Value Inventory dalam PSAK 14

17 Februari 2023   18:51 Diperbarui: 17 Februari 2023   18:55 3153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Net Realizable Value (NRV) Inventory adalah konsep penting dalam akuntansi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dari persediaan perusahaan.

Menurut PSAK 14 - Persediaan, untuk menentukan Nilai Realizable Value (NRV) dalam laporan keuangan, beberapa langkah harus dilakukan, yaitu:
a. Menentukan harga jual perkiraan dari setiap jenis persediaan yang dimiliki.
b. Menentukan biaya yang diperkirakan untuk menjual persediaan, seperti biaya transportasi (cost to sell).
c. Menghitung NRV dengan mengurangi biaya yang diperkirakan untuk menjual persediaan (poin b) dari harga jual perkiraan.

Berikut ini adalah contoh perhitungan NRV Inventory pada PT XYZ:

1. PT XYZ memiliki persediaan barang dagangan sebanyak 10.000 unit, dengan harga perolehan per unit sebesar Rp 50.000, nilai total buku persediaan pada tanggal neraca adalah Rp 500.000.000.
2. Harga jual perkiraan dari setiap unit barang dagangan adalah Rp 52.000.
3. Biaya yang diperkirakan untuk menjual persediaan sebesar Rp 4.000 per unit, termasuk biaya transportasi (cost to sell).
4. NRV Inventory dari persediaan barang dagangan adalah Rp 52.000 (harga jual perkiraan) - Rp 4.000 (biaya yang diperkirakan untuk menjual) = Rp 48.000 per unit.
5. Total NRV Inventory dari persediaan barang dagangan adalah Rp 48.000 x 10.000 unit = Rp 480.000.000.

Dengan demikian, NRV Inventory dari persediaan barang dagangan PT XYZ sebesar Rp 480.000.000, lebih kecil daripada Nilai Buku persediaan per tanggal neraca Rp 500.000.000.

Karena nilai NRV Inventory lebih kecil dari nilai buku, maka akan ada adjustment (biaya) sebesar Rp 20.000.000 yang akan tercatat provisi Inventory (NRV), untuk menurunkan nilai persediaan ke nilai wajar pada tanggal neraca.

Ini hanya contoh sederhana dari perhitungan NRV Inventory, dan dalam situasi nyata, perhitungan ini bisa menjadi lebih kompleks dan memerlukan analisis yang lebih mendalam.

Penentuan NRV Inventory sangat penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi nilai aset dan laba bersih perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa proses penentuan NRV dilakukan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan.

Semoga artikel singkat ini dapat membantu teman-teman memahami konsep NRV Inventory dalam PSAK 14.

Terima kasih sudah membaca dan jangan ragu untuk berbagi pengalaman dan masukan melalui kolom komentar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun