Mohon tunggu...
Erwinda Sari
Erwinda Sari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kita Punya Harapan, Indonesia Punya Masa Depan

6 Mei 2019   23:50 Diperbarui: 7 Mei 2019   00:26 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia adalah negara yang sering muncul di publik dan sering terngiang oleh telinga akan kata Indonesia. Sudah tidak asing lagi negara Indonesia ini di telinga para masyarakat luar. Indonesia, negeri yang kaya akan sumber daya apapun. Indonesia adalah negara yang kaya akan pulaunya dan merupakan negara yang memiliki pulau terbesar di dunia. Indonesia bahkan kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Tidak heran juga banyak Negara luar dan orang-orang luar Indonesia yang ingin merebut kekayaan Negara tercinta kita. Indonesia juga tidak kekurangan anak-anak cerdas yang berprestasi juga bisa diandalkan untuk Indonesia kedepan. Banyak anak anak cerdas tersembunyi di negeri ini. Hingga prestasi mereka kadang tak diakui sungguh miris negeri ibu pertiwi ini. Kita sebagai anak Indonesia ini punya mimpi dan harapan untuk negeri.

Impian tak sekedar impian harapan tak hanya jadi harapan, usahalah yang menentukan. Impian adalah cita-cita, dan cita-cita mengajarkan kesabaran. Setiap orang mempunyai cita-cita dan harapan untuk masa akan datang. Tentunya bangsa Indonesia semakin kedepan semakin menemui banyak rintangan yang menantang yang semakin mengancam kedudukan bangsa Indonesia kita.

Masih banyak rintangan untuk Indonesia kedepan yang kalian dan juga saya pun tidak mengetahui. Tidak singkat untuk membuat Indonesia terbebas dari masalah masalah yang ada. Entah itu masalah dari luar maupun dalam negeri. Juga tidak mudah menghadapinya untuk membuat semua berjalan dengan lancar dan lurus sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Terfokus masalah tikus kantoran yang memakan semua uang siapapun yang ada. Yang dulunya pemakan makanan normal sekarang pemakan uang rakyat dan mengambil hak milik rakyat yang ada. Koruptor dan maling menurut luaran sana beda. Maling jika ketahuan mencuri ia tertangkap dan dihajar, koruptor? Ia tidak ditahan malah masuk tv, sekalipun masuk penjara mereka mereka memfasilitasi dengan baik, sungguh miris melihat kelakuan para petinggi negeri.

Entah aku tidak tahu apa sebenarnya yang ada dalam benak mereka semua. Mungkin hanya uang uang dan uang. Sehingga diperbudak oleh uang dan uang menurutnya ialah segalanya. Mereka seakan akan secara tidak langsung sudah mengotori negara yang mereka tempati ini. Bumi pertiwi kita ternodai oleh mereka mereka yang korup. Korupsi semakin menambah kesenjangan akibat memburuknya distribusi kekayaan.

Sekarang kesenjangan kaya dan miskin sudah sedemikian menganga, maka korupsi makin melebarkan kesenjangan itu karena uang terdistribusi secara tidak sehat atau dengan kata lain tidak mengikuti kaedah kaedah ekonomi sebagaimana mestinya. Koruptor makin kaya, yang miskin semakin miskin. Akibat lainnya, karena uang seolah mudah diperoleh, maka sikap konsumtif menjadi semakin meningkat tinggi, tidak ada dorongan kepada pola produktif, akhirnya timbul pemanfaatan sumber daya ekonomi yang telah tersedia.

Tidak sedikit para pejabat kantoran atau bisa disebut tikus berdasi berkeliaran seakan tak punya dosa ataupun beban. Rasanya ingin sekali ku hempas habis nan ku sapu bersih para pejabat negeri yang tak henti korupsi. Tapi apa daya aku, rasanya sulit untuk mewujudkan itu secepat mungkin, dan memang perjuangan untuk mendapatkan hasil yang baik juga butuh proses yang baik pula.

Butuh perjuangan perlahan dan singkiran halus untuk menyingkirkan para koruptor negeri. Aku ingin dan bahkan berharap indonesia ku tercinta ini dihuni oleh orang orang jujur dan berakhlaq mulia nan baik. Para petinggi negeri tidak lagi korupsi para pejabat daerah tak lagi berkedok dengan topeng tanpa dosa.

Aku ingin indonesia ku tercinta terbebas dan bersih dari korupsi hingga semua rakyat merasakan keadilan dan semua merasakan kesejahteraan. Ini juga demi kemaslahatan bangsa kita. Hingga aku tidak lagi mendengar istilah yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin.

Tetapi Indonesia masih memiliki harapan untuk kedepannya bahkan masih di katakana mampu untuk generasi setelah kami mempunyai harapan yang sangat besar untuk Indonesia banyak yang terlihat generasi-generasi bangsa yang mampu untuk lebih memajukan negara ini dan memberantas kasus yang ada ini, yang dapat di katakana kasus yang entah tidak tau apa jalan keluarnya sudah banyak usaha-usaha yang kami lakukan untuk lebih memajukan negara ini untuk ke depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun