Mohon tunggu...
Erwin Alwazir
Erwin Alwazir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Rayakan Kata dengan Fiksi, Politik, Humaniora dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

U-23 Sukses Permalukan Indonesia

23 September 2014   03:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:53 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Peristiwa apa hari ini yang sangat mempermalukan bangsa kita? Tidak ada yang lain, selain rentetan gol yang dilesakkan oleh para pemain timnas Thailand  enam kali tanpa balas ke gawang timnas U-23 yang dilatih oleh Aji Santoso. Jelas siapa saja yang menyaksikan itu baik langsung maupun tidak, seakan tidak percaya begitu lemahnya karakter pemain timnas U-23 yang mengaku membawa nama baik bangsa.

Yup, kita bukan tidak menghargai perjuangan mereka. Tapi kita juga tidak melihat penampilan mereka membawa nama bangsa yang biasanya berjuang dengan heroik, penuh semangat, pantang menyerah dan karakter positif nasionalisme lainnya. Yang kita lihat pada malam ini para pemain yang bermental lemah, fisik yang loyo seperti kurang gizi. Dan konsentrasi bermain yang hancur layaknya baru patah hati. Pokoknya sarat dengan berbagai kekurangan sehingga memang dapat dikatakan mereka memang  tak layak dihadirkan pada even bergengsi ini.

Melihat penampilan mereka memang bikin gregetan. Hanya lari-lari dilapangan bola mirip dengan anak-anak TK yang mengejar layang-layang  saat jam istirahat. Semakain gregetan saat kemasukan. Kalau kita lihat klub-klub Eropa, biasanya habis kemasukan para pemain sedikit tersentak, namun mereka segera menyadari dan langsung membawa bola ke tengah lapangan. Ini sebagai pesan bahwa mereka siap melesakan gol balasan sehingga memotivasi yang lain untuk mengejar ketertinggalan. Tapi yang dilakukan timnas U-23 malah sebaliknya. Mereka menjadi bengong, bergumam  sendiri, saling melirik seakan ingin saling menyalahkan. Habis itu menunduk seperti permaianan sudah usai saja. Sementara waktu terus mendekati detik-detik akhir permainan. Sikap seperti menunjukkan mereka tidak memilki semangat bertanding yang tinggi. Sekali lagi, inikah yang disebut membawa nama baik bangsa?

Lihat juga jajaran pelatih. Saat tayangan langsung, kita melihat jelas bagaimana asisten pelatih Thailand duduk mengamati pertandingan berbekal pena dan kertas. Dia tetap mengolah strategi walau timnya sudah unggul. Sedangkan jajaran pelatih timnas kita tidak diperlihatkan sedang berbuat apa. sedang melakukan yang sama atau menggelar doa berjamaah agar dimenangkan Tuhan?

Praktis dengan semua itu saya merasa timnas U-23 kali ini tidak membawa nama bangsa, kecuali memang dipaksakan untuk membawanya. Hasilnya adalah kekecewaan yang sulit dilupakan. Jangan pernah pemain dan pelatih serta pengurus PSSI menyebut kehadiran mereka di even ini sebagai pembelajaran, menambah pengalaman dan sebagainya. karena sesungguhnya semua itu tak harus mempermalukan diri sendiri. Apalagi bila sampai mempermalukan bangsa.  Anda-anda sukses mendapatkan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun