Mohon tunggu...
Erwin Alwazir
Erwin Alwazir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Rayakan Kata dengan Fiksi, Politik, Humaniora dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perkosaan Marak, India Tak Aman Bagi Pelancong Perempuan

18 Januari 2014   00:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pelajar India membawa poster saat upacara mengenang kematian seorang gadis berumur 23 tahun yang diperkosa sejumlah orang, di sebuah sekolah di Ahmadabad, India, Sabtu (29/12). AP/Ajit Solanki

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Seorang pelajar India membawa poster saat upacara mengenang kematian seorang gadis berumur 23 tahun yang diperkosa sejumlah orang, di sebuah sekolah di Ahmadabad, India, Sabtu (29/12). AP/Ajit Solanki"][/caption]

Anda perempuan dan ingin merayakan valentine di tanah Hindustan? Atau ingin jogat-joget tak jauh dari Taj Mahal sambil menyanyikan lahu kuch kuch hota heketumbar gula jahene? Saran saya, hindari bepergian sendirian atau dengan orang yang tak dikenal. Jangan juga pulang larut malam sebab tindak pemerkosaan di India, terutama warga asing, semakin marak belakangan ini.

Kasus terakhir menimpa seorang perempuan lajang asal Jerman yang baru berusia 18 tahun. Dikutip dari r.mol, gadis yang bekerja sebagai sukarelawan dalam suatu acara amal di Mangalore ini menjadi korban perkosaan di kereta oleh seorang tukang kayu saat berada dalam kereta yang akan membawanya menuju kota Chennai.

Dua hari Sebelumnya perempuan asal Denmark yang berusia 51 tahun juga menjadi perkosaan beramai-ramai di ibu kota India, New Delhi. Di minggu pertama Januari 2014 juga terjadi perkosaan terhadap seorang wanita Polandia di dalam taksi. Lagi-lagi kejadiannya di New Delhi.

Peristiwa perkosaan yang menimpa perempuan asing tadi belum seberapa dengan kejadian bulan Desember 2012 lalu. saat itu seorang mahasiswi mengalami perkosaan secara massal oleh sekelompok pemuda di dalam bus bergerak di new Delhi. Tragisnya lagi mahasiswi tersebut mengalami penyiksaan secara fisik dan seksual sebelum dibuang ke jalan oleh para pelakunya. Perilaku brutal tersebut membuat rakyat India marah. Sayangnya kemarahan mereka tak menemukan hasil, berita perkosaan dan pelecehan seksual di India terus menghiasi berbagai media massa. Dan kualitas brutalnya juga meningkat.

Seperti yang dialami oleh seorang gadis berusia 16 tahun. Gadis malang ini menjadi korban perkosaan berulang oleh sekelompok pemuda diKolkata. Tak hanya sekali tapi berulangkali. Dia takut melapor karena diancam akan dibunuh. Perkosaan terakhir dialaminya tanggal 23 desember 2014. Untuk menghilangkan jejak karena si korban khawatir buka mulut suatu hari nanti, para pelaku tanpa belas kasihan membakatnya. Untunglah sebelum meninggal saat malam tahun baru 2014, walau dalam keadaan sekarat, korban yang dirahasiakan namanya tersebut sempat membeberkan dua dari nama para pelaku.

Polisi memang bekerja dan Pelakunya sudah tertangkap. Tapi rakyat India sendiri pesimis mereka dijatuhi hukuman yang berat seperti hukuman mati misalnya. Dalam kasus perkosaan, publik India melihat pihak kepolisian tidak serius menangani kasus yang masuk. Laporan pengaduan tindak perkosaan jarang mau didengarkan oleh pihak kepolisian. Aparat hukum baru bergerak bila publik India sudah turun ke jalan. Alhasil keamanan wanita di India semakin terancam dari waktu ke waktu. Terutama wanita yang tinggal di daerah-daerah miskin. Bila terjadi tindak perkosaan mereka jadi enggan melapor karena kurang seriusnya aparat hukum menerima pengaduan. Belum lagi ancaman juga datang dari pelaku yang kebanyakan doyan nonton film Bollywood lengkap dengan goyang erotisnya.

Hmm, India bukan tempat yang tepat bagi anda yang ingin merayakan hari valentine.

Referensi :

Gadis jerman diperkosa di kereta India

Lagi Gadis Remaja Diperkosa Dan Dibakar Oleh Gank di India

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun