Mulai senin besok (20/6/2016), babak baru pengungkapan skandal reklamasi dimulai. Adalah Tempo yang bersiap menabuh genderang. Kali ini musuhnya aktivis-aktivis muda yang tergabung dalam “teman Ahok”. Tak tanggung-tanggung, Tempo dalam liputan utamanya kali ini akan mengangkat soal aliran dana sebesar 30 milyar dari para pengembang yang ditujukan pada teman Ahok.
Liputan spesial Tempo ini sangat mengejutkan. Publik berpikir Tempo mungkin enggan memilih jalur berseberangan dengan Ahok pasca disemprot Kurawa. Tapi meleset. Tempo lebih suka meladeni ocehan Kurawa dengan melakukan investigasi mendalam. Dalam bocoran yang dimuat salah satu media online, dikatakan para penerima dana sempat-sempatnya selfie di depan tumpukan uang. Dan Konon fhoto tersebut sudah ada ditangan penyelidik KPK.
Dahsyatnya, menurut Tempo, anak magang eh staf khusus Ahok yang bernama Sunny, setelah pencairan tersebut sempat minta belikan mobil. Kabarnya bukan satu yang dibelikan Cyrus tapi dua. Mobilnya lumayan keren, bro. Honda CV-R Hitam seharga 470 juta dan Avanza Veloz seharga 190 juta. Wow keren! Kerennya lagi, modal awal yang diberikan pihak pengembang aka Cyrus (mungkin) nilainya bukan 500 juta seperti yang diklaim selama ini, tapi 700 juta. Busyet, 200 jutanya ngacir kemana? Konyolnya, wakil ketua KPK malah mengakui dan membenarkan peristiwa tersebut. Ngak salah nih, Pak? Wadow, 200 juta yang menyebalkan!
Pembayaran konon dilakukan oleh bagian keuangan Cyrus berinisial EZ melalui bank swasta yang bernomor rekening 676020xxxx. Wow, itu bukan rekening saya Om! Itu rekeningnya sohib deket pejabat di seberang sono!
Busyet, apabila liputan Tempo ini mengandung kebenaran, Cyrus dan Sunny siap-siap pakai baju orange. Jangan khawatir kesepian, dari teman Ahok mungkin ada juga yang menemani kelak. Atau jangan-jangan sejuta pengumpul KTP iklas masuk penjara bersama-sama sebagai bentuk solidaritas. Asyik, proyek pembuatan sel-sel baru dimulai. Beruntunglah para penjahit. Anda mendapat rezeki karena negara akan menyiapkan jutaan baju orange untuk para tersangka.
Wow, ngeri-ngeri sedap! Saya berharap liputan utama Tempo ini hanyalah fiksi semata. Nggak seru ah Pilgub DKI minus si dia.
