Dulu pemerintah sempat meluncurkan program schoolnet untuk sekolah-sekolah yang belum memasang jaringan internet. Tak semua sekolah yang berhak mendapatkan fasilitas gratis dari negara tersebut. Sekolah saya, alhamdulillah, termasuk salah satu sekolah yang memenuhi syarat untuk mendapat bantuan tersebut karena jumlah siswanya lebih dari 350 orang. Namun layanan yang bagus ini tiba-tiba dihentikan oleh pemerintah dengan berbagai alasan. Tidak masalah, karena sekolah sanggup membayarnya melalui BOS.
Kini kebanyakan sekolah mungkin sudah terpasang jaringan internet, kecuali mungkin dipelosok-pelosok. Mengingat hal itu ada baiknya pemerintahan sekarang kembali menghidupkan program schoolnet tersebut dengan menyasar pada sekolah-sekolah yang belum terjangkau oleh jaringan. Perlu ada semacam MOU antara kementerian yang menangani pendidikan dengan berbagai instansi terkait seperti PLN dan Telekom.
PLN bisa saja diminta untuk menyiapkan jaringan listrik ke sekolah-sekolah hingga pelosok. Tidak ada alasan bagi direksi PLN selalu kesulitan biaya untuk memasang jaringan padahal tarif dasar listrik terus merangkak naik. Kalau merasa rugi terus berarti kinerjanya dipertanyakan.
Sementara Telekom diharapkan juga sudi mengikuti jejak PLN yang menerapkan Tarif Dasar berbeda terhadap konsumen. Tarif internet yang murah dan terjangkau dijamin membuat sekolah kembali menggeliat  dalam meningkatkan mutu sekolah mereka. Jika memang pemerintah menganggap pendidikan itu adalah penting dan soko guru pembangunan nasional, ada baiknya juga layanan internet untuk sekolah tadi digratiskan.
Merindukan internet murah bahkan gratis di sekolah-sekolah memang menjadi mimpi dari sebagian kita dan sekolah. Namun tak ada salahnya memelihara mimpi tersebut. Kita yakin lambat-laun pemerintah akan merealisasikannya. Kalau bisa harapan ini segera terwujud sebelum tahun 2019. Tinggal negara saja berpikir keras dan mencari trik jitu untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H