[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Anas jumpa pers sambil lesehan (Foto: Hasan Al Habshy/detikcom) "][/caption]
Jumpa pers Anas dengan wartawan, Jum’at pagi (10/01/2014) agak berbeda. Tak seperti biasanya. Anas mengajak semua yang hadir untuk mengubah posisi duduk mereka dengan lesehan. Kesan mistis sangat kentara, sebab ada anggapan selama ini, untuk menghindari datangnya “kekuatan jahat” katakannlah seperti santet, maka kita mesti mengubah kebiasaan, dari biasanya duduk menjadi berdiri atau lesehan. Kalo biasa lesehan mesti tidur atau berbaring. Kalau selama ini suka makan pecel maka ganti dengan makan bakso. Mudah-mudahan semua serangan jahat yang ditujukan pada kita akan meleset. Bisa jadi orang lain yang kena. Benarkah?
Luar biasa konyolnya. Cuma kekonyolan seperti ini seakan dibenarkan oleh loyalis Anas, Muhammad Luthfi,yang jauh-jauh datang dari Pekalongan untuk melindungi Anas dari serangan jahat yang tidak kasat mata. Tak hanya itu, Luthfi juga mengakui sempat mengadakan pengajian di Pendopo untuk menangkal serangan jahat tersebut dibekali “ilmu penangkis” serangan dari ustadz-nya di Pekalongan sana.
Tanda-tanda Anas akan mendapat "serangan" tadi sudah terasa oleh Luthfi malam sebelumnya. Misalnya saat pengajian. Luthfi merasa cuaca di luar Pendopo seperti gerimis, namun ternyata di luar tidak gerimis. Suasanya sangat mistis di mata Luhtfi.
Masih ada pengalaman magis Luthfi lainnya yaitu soal mati listrik. "Tadi malam saja lampu pendopo sampai mati 3 kali secara lokal. Nggak lama pada pukul 02.30 WIB lampu mati semua. Ditambah lagi ada kokok ayam," ucap Luthfi.
Wkwwkwkwkwk...
Orang kalo demam perasaan memang macam-macam. Cuaca diluar panas tapi tubuh kita panas dingin kata dokter itu tanda meriang bukan tanda “meriam” yang datang dari kekuatanjahat. Seperti santet atau teluh. Tidak zamannya lagi menyelesaikan perkara politik dan hukum dengan bermain isu tak mencerdaskan bangsa.
Soal lampu mati biasa ajalah. Di rumah saya mati lampu terus semalam. Mungkin dayanya kurang. Solusinya hubungi PLN dan minta tambahan daya. Atau mungkin juga lampu sering mati karena cuaca diuar buruk. Kenyatannya angin suka kencang dan membuat pohon tumbang. pasokan listrik terganggu. solusinya, tunggu aja sebentar ntar petugas PLN turun tangan.
Soal ayam berkokok sebelum waktunya jangan juga dikaitkan dengan aura mistik dan lain-lain. Ayam zaman sekarang memang suka bertingkah aneh. Kadang tengah malam dia berkokok juga kalau lagi pengen.pengen ketemu ayam betina. Hahahahaha...
Soal ayam tadi, simak lagi legenda “sangkuriang” saat menunaikan tugas sang bunda yang menolak dikawini anak kandung sendiri. Ingat, ufuk fajar memerah sebelum waktunya, ayam-ayam berkokok menyangka matahari sudah terbit. Padahal ada lumbung padi yang sengaja dibakar agar "sangkuriang" gagal dengan pekerjaannya. Tak ada aura mistis di sini.
Santet, teluh dan sebagainya ibarat “Cinta”. Jika kita percaya maka dia ada, jika tidak maka kita tidak akan memberi atau menerima “Cinta” tersebut. Amerika sudah ke bulan, Robot China menjelajahi Mars. Tutup buku untuk membahas mistik seperti ini.Selanjutnya silahkan Anas memenuhi panggilan KPK dan membuka halaman baru seperti yang pernah didengungkan.
Ingat pesan Plato “Tak ada pengakuan tanpa perbuatan”. Anas pasti memahami itu!
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H