Mohon tunggu...
Erwin Alwazir
Erwin Alwazir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Rayakan Kata dengan Fiksi, Politik, Humaniora dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ariel Sharon, 'Buldozer' & 'Penjagal' yang Berotak Cemerlang

11 Januari 2014   23:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:55 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Militer Tangguh Menjadi Politikus Ulung (Sumber : BBC)

[caption id="" align="aligncenter" width="364" caption="Dari Militer Tangguh Menjadi Politikus Ulung (Sumber : BBC)"][/caption]

Siapa yang tak kenal Ariel Sharon. Mantan Perdana Menteri Israel yang dinyatakan wafat Sabtu (11/1/2013), di rumah sakit Sheba, dekat kota Tel Aviv ini sangat terkenal dalam percaturan politik internasional. Dalam perjalanan hidupnya, Sharon mendapat dua julukan sekaligus : ‘Buldozer’ dan ‘Penajagal dari Beirut’.

Julukan ‘Buldozer’ diberikan karena dua hal. Pertama karena posturnya memang sedikit lebih pendek dan gempal dari kebanyakan ras Yahudi lainnya. Kedua karena garis politiknya yang keras dan kontroversial. Di mata bangsa Arab sendiri Sharon dijuluki ‘Tukang Jagal Dari Beirut’ karena dianggap paling bertanggungjawab atas tewasnya ratusan pengungsi yang dikenal dengan nama pembantaian Sabra dan Shatila. Akibat peristiwa tersebut rakyat Palestina dan seluruh dunia Islam sangat membenci Ariel Sharon. Pemerintah Israel sempat menyelidiki kasus tersebut pada tahun 1982 atas desakan Palestina dan dunia Internasional, tetapi kasus itu ditutup tahun 1983 karena pengadilan tak menemukan bukti langsung keterlibatan Ariel Sharon atas pembantaian tersebut.

[caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Sharon fought in four of Israel"]

Sharon fought in four of Israels wars, earning a reputation as a fearless soldier and a brilliant strategist(BBC)
Sharon fought in four of Israels wars, earning a reputation as a fearless soldier and a brilliant strategist(BBC)
[/caption]

Riwayat Hidup

Ariel Sharon diketahui lahir di Palestina tahun 1928. Saat itu tanah Palestina masih dibawah mandat Inggris. Sharon muda bergabung dengan gerakan bawah tanah yang menginginkan berdirinya Negara Israel di atas tanah Palestina sebagaimana yang sudah dicita-citakan para pendahulunya. Bersama Haganah yang menjadi organisasi militer bangsa Yahudi, Sharon terlibat dalam peperangan Arab-Israel tahun 1948-1949.

Tahun 1950 Sharon memimpin unit 101, sebuah pasukan khusus untuk melakukan serangan balasan terhadap milisi Palestina. Tahun 1956 saat perang di teluk Suez meletus, Sharon memimpin brigade pasukan payung dan karir militernya melesat menjadi Mayor Jenderal. Tahun 1967 Sharon memerintahkan divisinya di Sinai untuk untuk menyerang Tentara Mesir yang dianggap memainkan peran kunci membantu Palestina dalam menghadapi Israel.

Ketangguhan dan kecermerlangan Sharon semakin terlihat setelah memimpin divisinya memotong laju Angkatan darat ketiga Mesir di Sinai yang berujung menjadi perang besar di Timur Tengah. Israel terdesak serangan gabungan tentara Arab saat itu, tetapi negara-negara barat seperti Inggris, Perancis dan Amerika Serikat turun tangan dengan memberikan bantuan dan tekanan diplomatik namun tetap dicatat sejarah sebagai kemenangan Israel yang berhasil memaksa negara sekitarnya mengakui eksistensi mereka dengan perundingan damai. Namun dengan Suriah, Israel tetap dalam kondisi genjatan senjata karena masih enggan menyerahkan dataran tinggi Golan milik Suriah.

Praktis sejak Israel merdeka tahun 1948 Ariel Sharon telah terlibat diberbagai pertempuran. Reputasinya sebagai prajurit yang handal, tangguh, berotak cemerlang kemudian menghantarkan Sharon menuju gelanggang politik.

Terjun Ke Dunia Politik

Sharon berpolitik melalui Partai Likud. Tahun 1973 Sharon terpilih menjadi anggota Knesset (Parlemen-nya Israel). Setelah sempat menjadi penasehat khusu Perdana Menteri Yitzhak Rabbin tahun 1975-1977, karir politik Sharon di partai Likud mencapai puncaknya saat terpilih sebagai Perdana Menteri Israel tahun 2001-2006.

[caption id="" align="aligncenter" width="442" caption="A move into politics swiftly beckoned, but he spent only a year as an MP before becoming security adviser to the then-Israeli Prime Minister Yitzhak Rabin (pictured centre) in 1975 (BBC)"]

A move into politics swiftly beckoned, but he spent only a year as an MP before becoming security adviser to the then-Israeli Prime Minister Yitzhak Rabin (pictured centre) in 1975.
A move into politics swiftly beckoned, but he spent only a year as an MP before becoming security adviser to the then-Israeli Prime Minister Yitzhak Rabin (pictured centre) in 1975.
[/caption]

Sebelum terpilih sebagai Perdana Menteri, untuk mendongkrak namanya sebelum pemilu digelar, Sharon melakukan langkah kontroversial dengan menginjakkan kakinya di Masjidil Al-Aqsa dengan angkuh. Perbuatan Sharon memicu kemarahan rakyat Palestina sehingga pecahlah perlawanan kembali yang disebut Intifadah tahap 2. Kemarahan bangsa Palestina inilah yang dijadikan isu sentral kampanye Sharon untuk meraih dukungan pemilih. Terbukti kemudian Ariel Sharon menang mutlak dalam pemilihan tersebut.

Sharon keluar dari partai Likud tahun 2005 dan membentuk partai baru karena gagal meyakinkan kelompok garis keras Yahudi akan gagasannya. Sharon masih berambisi untuk meraih jabatannya dalam pemilu dengan mengendari partai Kadima, tetapi takdir berkata lain; 4 Januari 2006 Sharon terserang stroke dan koma selama delapan tahun.

Mengingat jasanya yang sangat besar terhadap Israel, semua cara dilakukan untuk memulihkan kesehatan Sharon. Tapi apa hendak dikata, hari sabtu 11 Januari 2014, Sharon menghembuskan nafasnya yang terakhir di rumah sakit Sheba.

Israel kehilangan salah seorang pemimpin tertangguh dalam sejarah berdirinya negara tersebut.

Karir Politik Ariel Sharon

  • 1973: Anggota Knesset dari Partai likud
  • 1975-1977: Penasehat keamanan khusus PM Yitzhak Rabin
  • 1977-1981: Menteri Pertanian
  • 1981-1983: Menteri Pertahanan
  • 1984-1990: Menteri Perdagangan dan Industri
  • 1990-1992: Menteri Konstruksi dan Perumahan
  • 1996-1998: Menteri Infrastruktur Nasional
  • 1998-1999: Menteri Luar Negeri
  • 2001-2006: Perdana Menteri
  • 2005: Mendirikan dan memimpin Partai Kadima

Referensi :

Mantan PM Israel Ariel Sharon Meninggal Dunia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun