Mohon tunggu...
Erwin Alwazir
Erwin Alwazir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Rayakan Kata dengan Fiksi, Politik, Humaniora dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akui Banyak Program Gagal, Ahok Mesti Mikir Baru Kerja

15 Desember 2014   19:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:16 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber :www.smgc.kr/kompas.com Turap Saemangeum di Korea Selatan yang sempat dikunjungi Ahok, Jumat (19/9/2014)

Turap Saemangeum di Korea Selatan yang sempat dikunjungi Ahok, Jumat (19/9/2014) (Sumber :www.smgc.kr/kompas.com)

Filosofi kerja, kerja dan kerja jangan sampai menular pada Ahok. Terlalu banyak kerja tanpa dipikirkan dahulu beresiko memperluas ruang kegagalan. Bukan saya yang mengatakan itu, tapi Ahok sendiri yang mengakuinya di Balai Kota, Jakarta, Senin (15/12/2014) seperti dilansir okezone.

Selain soal Bus, contoh program kerja yang juga gagal menurut Ahok   seperti Pembangunan dinding turap dan  e-katalog. Dinding turap rencananya digeber untuk mengantisipasi banjir di DKI. Rencana pembuatannya terpikirkan  oleh Ahok usai mengunjungi Saemangeum Sea Wall di Korea Selatan saat pembukaan Asian Games XVII yang berlangsung di negeri Ginseng tersebut. Namun rencana ini gagal karena Pemprov DKI kesulitan mengambil kembali lahan pemerintah yang lama didiami warga.   Sementara E-Katalog yang diharapkan mampu mewujudkan zero hole juga mengalami kegagalan dengan berbagai alasan yang tak jelas.

Pengakuan Ahok ini menarik. Pujian berlebihan dari berbagai pihak terhadap dirinya  tak membuat Ahok menjadi besar kepala. Dia tahu betul bahwa pujian yang melenakan selama ini praktis membuatnya seolah sudah bekerja dengan benar dan hasilnya selalu memuaskan. Padahal setelah direnungkan lebih dalam oleh dirinya, masih banyak kegagalan yang harus dilunasi di masa mendatang. Ada baiknya mulai sekarang  Ahok lebih mendengarkan para pengkritik dari pada para pemujanya.   Para pngkritik umumnya menyoroti kelemahan untuk mencapai kesempurnaan walau sifatnya mustahil. Sementara para pemuja terkadang banyak maunya. Cenderung mengukur diri sendiri dan hasilnya selalu sama, bukan mengukur secara acak.

Salut untuk kejujuran Ahok. Kita semua berharap, selaku gubernur yang menjadi pusat perhatian nasional sekecil apapun masalahnya, Ahok mesti kerja keras dari sekarang. Ada baiknya berpikir terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan ke depan. Jangan kerja dulu sebelum tahu apa yang ada dalam pikiran. Temen saya sempat dipaksa turun dari mimbar khutbah jum’at gara-gara menganut prinsip “berani tampil” tapi lupa belajar bagaimana tata cara khutbah yang baik.

Sumber :

Ahok Akui Banyak Program Yang Gagal

Di Korea, Ahok Lihat Turap Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun