Pernyataan Prabowo bikin heboh. Banyak yang tak terima ketika Prabowo menyatakan Jawa Tengah "lebih besar" dibanding Malaysia. Faktanya, kata mereka, luas wilayah Malaysia lebih besar dibanding  Jawa Tengah. Sontak Prabowo dianggap asal cuap dan berwawasan rendah. Benarkah anggapan demikian?
Mari cek fakta. Kita mulai dari mengutip pernyataan Prabowo dalam debat perdana Capres-Cawapres yang digelar KPU, Kamis (19/01/2019)
"Sebagai contoh, bagaimana bisa seorang gubernur gajinya hanya Rp 8 juta? Kemudian dia mengelola provinsi umpamanya Jawa Tengan yang lebih besar dari Malaysia dengan APBD begitu besar."
Jelas. Prabowo menyatakan "lebih besar" dan tidak pernah menyebut Jawa Tengah "lebih luas: dibanding Malaysia. Kata "lebih besar" yang dimaksudkan oleh Prabowo lebih bersifat administratif kewilayahan, bukan pengertian wilayah secara umum yang meliputi daratan dan lautan. Lebih fatal lagi jika disamakan dengan "luas". Inilah kekeliruan utama mereka yang  mengkritik  Prabowo.  Mereka seenaknya mengartikan kata "lebih besar" itu sama dengan "wilayah yang diartikan Luas". Silahkan buka buku teori matematika karya ilmuwan kelas wahid sekalipun. Anda tidak akan menemukan fakta bahwa "lebih besar" yang dilambangkan dengan ">" adalah sama dengan "Luas" yang dilambangkan dengan....Â
Cek sendiri satuan  matematika untuk "luas" itu seperti apa. Jangan malas mikir!
Ok. Sekarang jelas. Lebih besar tidak boleh disamakan dengan wilayah atau luas. Kalaupun mau dikaitkan dengan wilayah, maka wilayah admistratif patokannya! Â Ingat, kita bicara anggaran, maka kaitannya dengan jumlah penduduk yang terdistribusi ke kabupaten/kota untuk pembagian wilayah administratif di Indonesia. Untuk Malaysia silahkan cek sendiri. Jangan malas mikir untuk kedua kalinya!
Sekarang kita cek fakta administratifnya.
Jumlah penduduk.
Malaysia : 30.697.000 jiwa (2015)
Jawa Tengah : 35.557.249 (2015)
Dari segi jumlah penduduk, faktanya memang : Jawa Tengah "lebih besar" dibanding Malaysia, bukan lebih luas!