Mohon tunggu...
Erwin Alwazir
Erwin Alwazir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Rayakan Kata dengan Fiksi, Politik, Humaniora dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salut, Penjual Es dan Sosis Keliling Ikut Nyaleg

9 Januari 2014   12:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ali saat berjualan (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)

[caption id="" align="aligncenter" width="599" caption="Ali saat berjualan (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV) "][/caption]

Dimata sebagian besar masyarakat, untuk menjadi caleg bukanlah hal mudah. Selain memiliki tampang yang memikat, seorang caleg hendaklah memiliki dana yang besar. Mereka harus saling sikut untuk membeli nomer urut ‘cantik’ dari partai yang mencalonkan. Setelah itu modal juga dikuras untuk menyiapkan baliho dan poster yang perlembarnya tidak sama dengan harga sekilo ikan asin. Belum lagi uang yang harus disediakan untuk membeli suara pemilih. Jangan heran bila caleg memang identik untuk mereka yang berkantong tebal.

Harus dimaklumi begitulah kenyataannya. Caleg adalah jalan tol bertiket mahal bagi setiap orang. Tetapi bila semuanya dapat dilalui, maka kekayaan yang ingin kita keruk dari jalur ini melaju tanpa hambatan. Makanya tak hanya orang-orang kaya yang berebutan menjadi caleg, warga jelata juga berminat walau mungkin dengan motif yang berbeda.

Namun tiori yang menyesatkan tadi dibantah oleh beberapa caleg jelata yang turut memanaskan mesin-mesin partai dalam pileg 2014 mendatang.

Yang pertama Nuzulunia Maghfiroh. Walau profesinya hanyalah seoarng penjual es keliling, namun semangatnya untuk membebaskan rakyat dari jerat kemiskinan sangat besar. Cita-citanya untuk membebaskan kaum perempuan yang sering didera kemiskinan dan kurang mendapat perhatian dari negara selamai, ini menghantarkan Nuzulunia terjun ke dunia politik. Mungkin sudah kenyang dikibuli partai-partai merek lama yang sering memberi janji tanpa bukti, warga Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso ini akhirnya memantapkan hati bergabung dengan partai Nasdem yang kemudian menempatakannya sebagai salah satu caleg untuk memperebutkan satu kusri di DPRD propinsi Jatim. Tak perlu baliho yang besar atau banner yang berlimpah. Untuk mensosialisasikan dirinya. Nuzulunia cukup membagikan kartu nama pada semua pembelinya. Luar Biasa.

Caleg jelata yang tak kalah heboh dilakoni oleh Ali yang berprofesi sebagai pedagang sosis keliling. Dengan semangat yang menyala Ali mensosialisasikan dirinya pada semua orang sebagai salah seorang caleg yang layak dilpilih pada pileg mendatang melalui Partai Keadilan Sejahtera(PKS). Sambil mengayuh gerobak roda tiganya, pria lulusan SMK Dwija Bhakti Jombang ini mempromossikan dirinya dengan cara sederhana, membagikan striker pencalonannya pada semua pembeli .

Satu hal yang membuat Ali begitu semangat dengan pencalonannya tentu karena amanah yang diberikan oleh DPD PKS Jombang yang meminta Ali mencalonkan diri untuk merebut salah satu kursi di DPRD Jombang.

Penunjukan Ali bukan sembarangan. Pengalamannya sebagai ketua ranting PKS Desa Plandi dan aktifitas kepartaian serta kinerjanya yang dipandang baik oleh partai, menjadikan Ali pilihan ideal bagi partai yang sempat tercemar oleh “kasus sapi” ini. Ali boleh saja semangat untuk mengemban amanah tersebut. Namun yang membuat Ali sedikit menarik nafas saat mensosialisasikan dirinya tentu perilaku dari pembeli sosisnya. Mengetahui Ali adalah seorang caleg, tak jarang bila dagangan Ali belum habis padahl hari sudah maghrib, maka sosisnya diserbu warga dengan gratis. Ali tak bisa apa-apa. Celoteh warga, bukankah caleg harus banyak bagi-bagi?

Nuzulunia dan Ali adalah sedikit contoh dari orang-orang "jelata" seperti saya yang mau berbagi semangat pada anda-anda semua (lho?).  Kelemahan ekonomi mereka dipandang sebagai  kekuatan yang baik bagi partai untuk  mendekatkan hati mereka pada rakyat kebanyakkan.

Salut buat anda berdua. Semoga terpilih dan memberi warna baru di dewan sana. Ingat, Jangan korupsi!

Refrensi :

Perempuan Penjual Es Ikut Nyaleg

Pedagang Sosis Keliling Nyaleg

(Untuk Fhoto Nuzulunia Maghfiroh silahkan lacak di Daftar Caleg di Kompas.com. Saya tak berani mengambilnya takut disomasi dan dijewer Istri. wkwkwkw...)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun