Mohon tunggu...
Erwin Alwazir
Erwin Alwazir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Rayakan Kata dengan Fiksi, Politik, Humaniora dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wanita yang Mengintai Dompet Pejabat

18 Januari 2015   05:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:54 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di belakang setiap pria yang sukses, selalu ada satu wanita. Di belakang pria tidak sukses, ada dua.

Sukses pada kalimat sindiran di atas diperempit dalam  dua hal : sukses membina rumah tangga dan sukses secara finansial. Sukses membina rumah tangga diartikan seorang pria cukup punya seorang wanita dalam kehidupan rumah tangganya. Kalau ada wanita kedua pertanda tangga rumah menjadi rapuh dan rentan dengan cekcok dan perceraian.

Begitu juga soal finansial. Kehadiran wanita kedua, ketiga atau keempat dapat menggerus kesuksesan yang diraih. Tak tanggung-tanggung. Kehadirannya selain dapat meguras isi dompet seorang pria, lebih jauh lagi dapat menjatuhkan harkat dan martabat seseorang. Cukup banyak kasus di mana pria yang sukses ujung-ujungnya dijatuhkan oleh kehadiran wanita kedua dalam kehidupannya. Nama baik mereka tercemar dan karir yang dibangun sejak lama hancur seketika.  Setidaknya walau karir mereka tidak hancur, mereka dicap sebagai pria paling tidak jujur di muka bumi oleh kaum feminim.

Contoh pria yang nama baiknya dijatuhkan oleh wanita adalah mantan Presiden AS Bill Clinton. Namanya menjadi buruk dalam catatan sejarah setelah terlibat skandal sex dengan pegawai magang Gedung Putih, Monica Lewinsky. Apesnya, percakapan berbau seksual antara Clinton dan Monica, selain disadap oleh sekutu mereka sendiri, Inggris dan Israel, ajakan Clinton pada Monica untuk melakukan hubungan intim juga disadap oleh seteru mereka, Rusia. Dampaknya, bukan hanya Clinton dan Amerika Serikat yang dipermalukan, dunia juga merasa dipermalukan oleh negara yang mengaku mangat menghargai kaum perempuan ini.

Tak hanya Clinton tokoh dunia yang tersandung dan tercemar oleh kehadiran wanita lain, Masih banyak yang lain. Taruhlah kita ambil contoh Moshe Katsav. Presiden Israel ini harus mundur dari jabatannya tahun 2007 karena dituduh melakukan perkosaan dan sering melecehkan wanita selama menjabat.

Silvio Berlusconi, pemilik klub AC Milan, mantan Perdana Menteri Italia, diguat cerai oleh istrinya karena dituduh affair dengan artis-artis muda dan presenter televisi. Begitu juga dengan Presiden Perancis Hollande yang terlibat seingkuh dengan artis papan atas negeri tersebut. Masih banyak lagi tokoh-tokoh kaliber nasioanl dari berbagai negara yang akhirnya takluk dengan kehadiran wanita lain dalam kehidupannya. Nama mereka menjadi aib disebut dalam kamus wanita yang baik-baik.

Di Indonesia sendiri, kasus wanita yang lain dalam kehidupan seorang pejabat bukan hal baru. Kita mengenal eks ketua KPK Antasari Ashar yang dituduh terlibat skandal dengan perempuan muda bernama Rani. Yang paling heboh tentu kasus Hassan Lutfi Ishaq. Mantan Presiden PKS yang ditangkap KPK atas tuduhan korupsi impor sapi ini, dikemudian hari dikaitkan dengan seorang perempuan muda yang kemudian diakui mereka sudah menikah secara siri.

Luar biasa kelakuan para pejabat dimanapun. Selain korup secara harta-benda, mereka juag berpeluang korup secara moral. Luar biasa juga wanita yang mampu mendongkel mereka dari jabatan. Selain mendapat rupiah dari hasil menguras dompet para pejabat yang terlena dengan kekuasaan, para wanita ini secara tak langsung mengingatkan wanita yang lain agar tak mengikuti jejak mereka. Sepandai-pandainya Tupai perempuan meloncat, pasti akan tergelincir juga.

Beruntunglah kita  bukan pejabat. Jadi dibelakang kita cukup seorang wanita untuk menemani kehidupan sehari-hari.

Tumben, sudah jam setengah sebelas malam lebih. Masuk kamar dulu ah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun