Agar tak perlu ku berlama-lama mencari kata yang tepat,
Membuatmu menunggu, padahal malam semakin pekat
Dan iya kan, Matamu sudah berat?
Kenapa tak kau lakukan ritualmu itu,
Mencuri isi kepalaku hingga tak perlu ku terbata-bata lagi.
Membaca desah suaramu yang ini
Dan membaca desah suaramu yang itu
Kenapa tak kau potong saja kepalaku?
Ketika kau berkata “Jangan kemana-mana”
Dan aku akan menjawab, “Sayang, aku bisa kemana?”
Tadi malam,
Sebenarnya kau bisa melakukannya dengan mudah,
Ruangan itu sudah gelap dan tanganku pun kau genggam erat.
Jadi, kenapa tak kau potong saja kepalaku?
Nb.
Dari semuanya itu sebenarnyaaku hanya ingin berkata:
“aku bahagia, denganmu.”
(sebuah puisi dari seorang wanita yang sangat mengenalku - kekasihku)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H