Ketika penulis menanyakan tentang bagaimana bekerja dengan Eka Gustiwana, Luqman menjawab dengan mengejutkan, bahwa Eka sangat menghargai gagasan awal yang diangkatnya. Bahkan bisa dikatakan hampir tidak ada revisi yang mendasar. Namun memberi saran untuk membawa ruh lagu itu agar mudah diterima anak muda. Yang sebenarnya sama dengan visi Luqman, yaitu untuk membawa musik tradisional lebih dekat dengan telinga anak muda. Terus terang saja, sebagai orang Jawa, telinga saya masih lebih ramah ketika didatangi piano, violin, maupun alunan gitar listrik di musik-musik yang sudah dikenalkan lewat radio dan TV. Mungkin memang sekarang ini saatnya musik tradisi kembali nyaring, meski lewat banyak cara dan dikawinkan dengan EDM. Toh kalau benar-benar dibedah, gitar, piano, violin, hingga bass itu juga awalnya musik tradisional kan? Semoga lagu perdana dari Luqman ini membawa suaranya dan suara anak muda di seluruh dunia untuk bisa didengar, begitu pula suara musik tradisi yang sudah sembunyi hingga berabad lamanya. Let's be free!
lirik Bunyi sembunyi:
Ingat, laju derasnya waktu bisukan jati diri
Inginku lari menyapa sang nurani
Untuk lekas ku berganti
Kembali bangkitkan jiwa, jiwa sunyi swra'kan dunia
Bunyi sembunyi, Bangkitkan dari hati
Tak ingin ku berhenti, Bebaskan semua mimpi-mimpi
Let's be free! Let's be free!
Teaser Musik di: https://luqman.music.blog/karya/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H