KOTA MALANG - Keberadaan mekanik sangat vital untuk keberlangsungan bisnisnya. Tanpa adanya mekanik, kelangsungan bisnis akan terhambat karena sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pelayanan jasa service nihil. Sayangnya, keberadaan mekanik sering dianggap sebagai pelengkap. Seringkali terjadi mekanik dibiarkan bekerja bertahun-tahun tanpa pernah mengikuti training-training. Akibatnya, mekanik-mekanik yang hanya mengandalkan pengalamannya sering tidak dapat mengatasi berbagai problem-problem yang timbul, khususnya yang berkaitan dengan mobil Diesel Common Rail.
Sebagian bengkel yang sudah memiliki kepedulian mengenai peningkatan kompetensi mekanik, memberikan training-training bagi mekaniknya, baik dengan in-house training maupun training-training pada dealer-dealer mobil diesel resmi.
Di sisi lain, banyak bengkel-bengkel penyedia jasa service mobil diesel yang memiliki beragam jenis alat uji dari berbagai merek. Alat-alat uji ini harus ditangani oleh mekanik-mekanik yang terbatas jumlahnya. Seringkali satu orang mekanik bisa menangani beberapa alat uji sekaligus. Padahal, kita mengetahui setiap alat uji memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Di sini diperlukan kemampuan mekanik untuk memahami karakter-karakter masing-masing alat uji beserta cara melakukan maintenance berkala serta melakukan perbaikan-perbaikan.
Sebagai wadah berbagi pengetahuan dan keterampilan update bidang automotive, Perkumpulan Praktisi Bengkel Malang Raya (PPBMR) bekerjasama dengan tim pelaksana pengabdian masyarakat dari program studi Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang (UM) yang diketuai oleh Dr. Muchammad Harly, S.T., M.T. menggelar pelatihan mendiagnosis kerusakan sistem bahan bakar diesel common rail untuk meningkatkan kompetensi profesional mekanik-mekanik anggota PPBMR melalui program pengabdian kemitraan masyarakat internal UM 2022.
"Pelatihan ini sangat penting dan urgen dalam rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan update bidang automotive advanced khususnya diesel common rail bagi mekanik anggota PPBMR khususnya, dan mekanik pada umumnya" ungkap Priyo selaku ketua PPBMR.
Lebih lanjut pria asal Banjararum, Malang ini memaparkan, pelatihan ini terselenggara secara teori dan praktik di sekretariat PPBMR dan di UM yang diikuti oleh peserta secara antusias dan terjadwal yakni, 40 orang mekanik sesuai protokol kesehatan (prokes).
Dari penjelasan narasumber, mekanik mengetahui bagaimana servis mobil diesel, khususnya common rail. "Semoga ke depannya dapat diadakan pelatihan serupa secara berkala bidang automotive advanced lainnya karena memberikan banyak manfaat," tutupnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI