Saya datang dari keluarga yang sangat sederhana. Berasal dari sebuah desa yang jaraknya 3 jam dari kota Medan. Tepatnya di Desa Mangkai Baru, Kota Lima Puluh, Kabupaten Batubara – Sumut. Almarhum ayah saya adalah seorang pedagang dan Ibusaya adalah seorang PNS Guru SD. Saya anak ke enam dari enam bersaudara. Sebagian pemikiran orang bahwa sebagai anak bungsu sudah pasti di manja. Tetapi tidak untuk saya. Saya didik untuk menjadi anak yang mandiri. Apalagi sejak usaha Bapak saya mengalami kebangkrutan. Nyaris kemanjaan itu sirna dari saya. Semenjak SMP saya sudah membantu orang tua berjualan ikan asin, jualan sandal, pengumpul biji cokelat di kampung saya dan di perkebunan sekitar kampung saya. Tetapikesibukkan saya tidak membuat saya untuk tidak berprestasi di sekolah, hal ini terbukti saya selalu menjadi juara kelasdi SMP sampai dengan SMA.
Tahun 1994 saya menamatkan SMA Negeri di Perdagangan. Ibu saya berharap saya bisa meneruskan profesinya sebagai Guru. Oleh karena itu, ibu saya menyarankan saya untuk mengikuti test masuk PGSD ( Pendidikan Guru Sekolah Dasar ) di Unimed. Untuk menghormati keinginan ibu saya, akhirnya saya mengikuti ujian PGSD. Tetapi hasilnya, saya tidak lulus. Mungkin karena tidak minat kali yee...!
Ketidaklulusan saya di PGSD membuat saya tidak ingin kembali ke kampung. Saya bertekad untuk mencari pekerjaan di kota Medan. Bekerja apa saja yang penting saya memilki penghasilan tanpa harus merepotkan orang tua.
Tanpa harus menunggu lama akhirnya saya bekerja di Cafe Sederhana di sekitar Perumnas Helvetia Medan sebagai Pelayan dengan gaji sekitar Rp. 300.000 per bln dan hanya bertahan 4 bulan.
Dari Cafe yang kecil saya pindah ke Cafe mewah di sebuah Plaza di Medan dengan bergaji sekitar Rp. 600 rb per bln dan bekerja selama 7 bulan.
Bulan SeptemberTahun 1995 sebuah hotel bertaraf Internasional resmi di buka di Medan yaitu Hotel Novotel Soechi Medan ( saat ini Hotel Soechi ). Satu satunya hotel dengan manajemen luar negeri dari Perancis. Saya mencoba melamar di hotel tersebut. Dengan bantuan teman saya, akhirnya saya bisa diterima di hotel tersebut sebagai Waiter di Room Service, Food & Beverage Dept. Dengan gaji Rp. 700 rb per bulan di tambah insentif. Satu Tahun bekerja, saya diangkat menjadi Captain ( Supervisor ). Hal ini berkat prestasi kerja saya yang memang benar benar bekerja secara serius dan tekun.
Sempat terpikir oleh saya, bahwa saya tidak ingin kuliah lagi.Mengapa ? Karena dengan tamatan SMA saya bisa mendapatkan posisi yang lebih tinggi dibandingkan rekan rekan saya yang berlatar belakang pendidikan yang lebih baik. Diploma dan Sarjana Pariwisata dari dalam dan luar negeri.
Tetapi akhirnya saya berpikir ulang.Setelah berdiskusi dengan orang tua dan teman teman,akhirnya saya melanjutkan jenjang pendidikan saya dengan berkuliah di sebuah perguruan tinggi swasta di Medan. Saya mengambil kuliah sore. Dan saya berjanji bahwa biaya kuliah akan saya tanggung sendiri tanpa harus merepotkan orang tua saya.
Agar saya bisa kuliah sore, saya harus rela untuk masuk kerja dengan shift pagi atau Malam. Hal ini saya lakukan agar saya bisa kuliah di sore hari.
Waktu berjalan begitu cepat. Tahun 1998 di Hotel tempat saya bekerja membutuhkan tenaga Marketing. Berkat kedekatan saya dengan GM di hotel tsb, akhirnya saya bisa pindah departemen dari departement Food & Beverage ke Departemen Sales & Marketing dengan posisi sebagai Sales Executive. Posisi ini adalah posisi yang sangat saya idam2 kan. Bagaimana tidak, posisi sales adalah posisi prestige di industri perhotelan. Selain berpenampilan rapi dengan dasi dan jas sapari, sistem kerja juga mengikutijam kantoran. Di sinilah titik balik saya mengenal dunia marketing. Lagi lagi saya giat belajar sebagai seorang sales. Saya belajar dari manager, Seniordan teman2 lainnya.
Tahun 2001 akhirnya saya menamatkan kuliah saya. Saya bergelar Sarjana Ekonomi ( SE ) dengan Jurusan Manajemen. Orang tua sayapun bangga. Anaknya bisa tamat kuliah tanpa harus merepotkan mereka.
Sebenarnya bekerja di hotel dengan posisi sebagai Sales Execuitve adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan. Setiap hari keluar kantoruntuk sales call di antar oleh supir dan kembali lagi ke kantor di sore harinya. Tetapi saya mengalami kejenuhan. Apalagi manajemen perusahaan beralih dari manajemen international berubah menjadi manajemen lokal yang dikelola langsung oleh pemilik hotel.
Di bulan Agustus 2001 akhirnya saya resmi mengundurkan diri dari Hotel Novotel Soechi yang sudah membawa perubahan banyak dalam hidupku. Dari bekerja di Hotel saya bisa membeli motor, mencicil rumah dan membiayai kuliah. Tetapi saya ingin punya pekerjaan yang lebih menantang dan punya masa depan yang lebih baik.
Di bulan September 2001, Berkat hubungan yang baik dengan beberapaklien saya, akhirnya saya diterima bekerja di Bank BNI sebagai MSO ( Merchant Sales Officer ) dengan tugas memasarkan alat gesek kartu kredit / debit ( EDC ) dengan status sebagai karyawan kontrak Outsourching. Bekerja sebagai Karyawan kontrak Outsourching saya pikir tidak masalah, toh ada kesempatan untuk menjadi Pegawai Tetap kata manajemen BNI pada saat itu. Saya tidak begitu mempermasalahkan status kepegawaian saya. Intinya saya bisa bekerja di Bank BNI. Bank Plat Merah milik Pemerintah. Siapa sih yang tidak bangga bekerja di sana. Sebagai MSO saya mendapatkan gaji Rp. 1.900.000 per bulan. Mengalami peningkatan penghasilan dari pekerjaan2 saya sebelumnya.
Di tahun pertama bekerja di BNI, segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Berkat kegigihan saya, saya bisa menjadi Top Sales ke 3 secara nasional untuk pemasaran mesin EDC BNI. Sayapun sempat mendapatkan penghargaan beberapa kali.
Di Tahun ke 2 saya bekerja di BNI ada test pengangkatan pegawai outsourching untuk diangkat menjadi pegawai tetap. Tetapi saya belum diikutkan karena belum ada kebutuhan. Sampai di Tahun ke 3 saya bekerja di BNI, peluang saya untuk menjadi pegawai tetap juga belum terbuka.
Sampai akhirnya di tahun 2004 saya menemukan jodoh saya staff Bank BNI yang bernama Rahma Yulia Sari. Sesuai dengan aturan perusahaan bahwa jika terjadi pernikahan sesama staff BNI maka salah satu staff harus mengundurkan diri. Akhirnya saya memutuskan untuk mengalah dan mengundurkan diri dari Bank BNI. Pupus sudah harapan saya untuk menjadi pegawai tetap Bank BNI.Padahal saya itu kan bukan pegawai atau staff BNI. Saya kan staff pihak ke 3 ( perusahaan outsourching ) yang ditempatkan bekerja di BNI. Tetapi ya sudahlah .., ini adalah aturan internal perusahaan. Saya harus mengikutinya. Akhirnya di bulan Agustus 2004 saya mengundurkan diri dari Bank BNI setelah menikah dengan staff Bank BNI.
Hanya selang satu bulan saya menikah, saya mendapatkan pekerjaan di Bank Mandiri sebagai Merchant Acquisition Officer dengan status sebagai tenaga Outsourching ( Kontrak kerja waktu tertentu ) . Bank Mandiri sebagai Bank Pemerintah membuka bisnis yang sama seperti Bank BNI. Bisnis alat gesek kartu kredit dan Debit. Berkat referensi teman akhirnya saya bisa diterima di Bank tersebut dengan gaji Rp.1.500.000 per bln. Lebih kecil dari perusahaan sebelumnya. Tapi tidak mengapa, karena saya butuh status bekerja setelah menikah. Toh ini hanya gaji awal. Saya berharap ada kenaikkan. Apalagi ada janji bahwa ada kesempatanmenjadi pegawai tetap bagi yang berprestasi.
Di Bank Mandiri, saya bekerja all out. Seluruh pengalaman yang saya punya di bisnis merchant, saya dedikasikan kepada Bank Mandiri. Dengan harapan, saya akan mendapat penilaian dari Manajemen sehingga peluang untuk diangkat menjadi pegawai tetap akan semakin dekat. Jujur saya ingin banget bisa menjadi pegawai tetap di Bank BUMN. Harapan saya sangat kuat lhoooo. Ngarep.com
Tepat satu Tahun bekerja di Bank Mandiri, ada kesempatan untuk pengangkatan pegawai tetap di unit tempat saya bekerja. Tetapi sungguh sangat mengagetkan, saya tidak diberikan kesempatan untuk mengikutinya dikarenakan faktor USIA. Usia saya pada saat itu sudah 28 tahun. Sementara usia caon pegawai tetap yang bisa mengikuti test pengangkatan pegawai tetap adalah maksimal 27 Tahun. Hmmmm, lagi lagi saya kecewa.Ternyata apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan keinginan. Akhirnya saya bisa mengambil satu kesimpulan, bahwa Jika kita bekerja dengan orang lain maka, Masa depan kita tergantung orang lain. Kita bisa dikeluarkan kapan saja dari perusahaan itu. Apakah karena aturan atau karena kesalahan.Tidak ada penghargaan terhadap prestasi. Hal ini terbukti , dari 2 tempat saya bekerja di Bank, walau dengan prestasi kerja yang cukup baik tetapi tidak menjadi jaminan kalau kita bisa tetap dipertahankan bisa bekerja di tempat tersebut. Buktinya , pimpinan tempat saya bekerja tidak bisa mempertahankan saya untuk tetap bekerja. Hmmm.
Akhirnya saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Bank Mandiri di bulan September 2005. Saya tidak ingin berlama lama membuang waktu saya secara percuma untuk sesuatu yang tidak pasti.
Sebenarnya sebelum saya mengundurkan diri dari Bank Mandiri, di bulan Agustus 2005 tepatnya tgl 9, bertepatan dengan kelahiran anak pertama saya di RS Gleni International, saya bertemu dengan teman saya sewaktu saya bekerja di Hotel Novotel. Namanya Marajohan Manurung (Sudah Almarhum ). Pada saat bertemu dengan dia, banyak sekali perubahan dalam dirinya yang saya lihat. Dari mulai penampilan diri sampai dengan gaya hidup.Kendaraan roda empat merk Toyota Altis. Rumah di perumahan Gading Mas komplek perumahan mewah. Hmmm..., Dahsyaat ! Pikir saya.
Setelah mengobrol panjang, akhirnya dia cerita bahwa dia saat itu menjadi agen asuransi di sebuah perusahaan asuransiberasal dari Perancis. Dia mengajak saya untuk bergabung sebagai agen asuransi di tempat dia bekerja. Dia mengundang saya ke kantor untuk mengikuti presentasi bisnis asuransi.
Kalau boleh jujur, sebenarnya saya kurang berminat untuk jadi agent asuransi. Mengapa ?? Karena selama ini yang saya ketahui bahwa jualan asuransi ini susah. Hanya menjual selembar kertas berisi cerita kematian dan manfaat di dapat belakangan. Itu adalah persepsi awal saya tentang pekerjaan sbg agen asuransi. Tetapi karena saya menghargai ajakan teman dan sembari menunggu pekerjaan lain yang lebih tepat, akhirnya saya mencoba untuk mengikuti presentasi bisnisnya.
Pada saat itu saya tidak serta merta tertarik dengan bisnis asuransi. Saya berdiskusi denga istri saya untuk memutuskan menjadi agen asuransi. Jujur, ini sesuatu yang berat buat saya. Mengapa tidak ? Agent asuransi adalah bekerja tidak memiliki gaji tetap. Penghasilan hanya didapat dari penjualan. Tetapi apa bedanya dengan profesi sebagai Pengusaha lainnya ya ? Bukannkah mereka juga berpenghasilan dari hasil penjualan mereka ? Mereka adalah bos buat diri mereka. Sama halnya dengan profesisebagai agent asuransi. Bahwa agent asuransi adalah profesi yang hampir sama dengan pengusaha2 lainnya. Dimana waktu bekrja dan incomenya adalah kita yang mengatur.
Setelah berdiskusi dengan istri saya, akhirnya istri saya mendukung saya untuk bergabung sebagai agent asuransi di perusahaan berasal dari Perancis tersebut. Dengan satu dorongan bahwa saya harus bisa seperti teman saya yang berhasil sebagai agent asuransi.
Dalam hati saya berpikir, apa bedanya saya dengan teman saya itu ? Dia bisa mengapa saya tidak ? toh saya dan dia adalah sama sama mahluk Tuhan yang paling Sempurna. Saya pasti Bisa Sukses seperti dia , dalam hati saya berkata. Terima kasih buat istriku tercinta yang sudah mendukung saya untuk memulai menjalan bisnis asuransi sebagai agen.
Dibulan Oktober 2005 saya memulai menjalankan aktifitas saya sebagai agen asuransi. Saya mengikuti pelatihan dasar sebagai agen asuransi. Seluruh sistem pelatihan sayaikuti. Di sinilah titik balik saya sebagai agen asuransi sampai sekarang.
Apa yang saya dapat dari pelatihan selalu saya terapkan di lapangan . Berkat dukungan dari Leader saya dan sistem perusahaan, akhirnya saya bisa mendapatkan 11 klien hingga bulan Desember 2005. Satu prestasi yang lumayan hebat sebagai agen baru asuransi.
Sayapun mendapatkan penghargaan untuk jalan jalan ke Bali, karena pada saat itu ada kontes jalan jalan ke Bali bagi agen yang memiliki minimal 5 klien.
Dari 11 klien yang saya dapat saya mendapatkan komisi atau penghasilan sebesar Rp. 21.000.000,-. Woww.., Satu penghasilan yang tdk pernah saya dapatkan di tempat bekerja saya sebelumnya. Saya coba flashback ke belakang, jika saya bekerja di Hotel Novotel maka saya harus bekerja 12 bulan untuk mendapatkan income 21 juta. Saya harus bekerja 11 bulan di Bank BNI untuk mendapatkan 21 juta. Dan saya harus bekerja 14 bulan di Bank Mandiri untuk mendapatkan income 21 Juta. Ternyata di bisnis asuransi saya bisa mendapatkan 21 juta dalam tempo 3 bulan dengan waktu bekerja yang saya tentukan sendiri. Ini Bisnis Luar biasa. Mengapa tidak dari dulu saya dipertemukan dengan profesi pekerjaan seperti ini. Tetapi ya sudahlah, saya harus belajar mensyukuri dari setiap kejadian yang saya alami. Bukankah Pengalaman adalah Guru Terbaik dalam hidup kita ?
Singkat cerita, saya lalui hari hari dengan menjalankan profesi sebagai agent asuransi. Aktifitas terus tiada henti sampai saya memperoleh beberapa prestasi.
Sebagian mimpi sudah bisa terbeli. Penghargaanpun sudah banyak di raih. Dari mulai jalan jalan di dalam negeri sampai ke luar Negeri.
Teman teman sekalian, Lewat tulisan ini saya hanya ingin berbagi bahwa profesi sebagai agent asuransi adalah profesi yang layak untuk ditekuni. Profesi yang sangat mulia karena membantu orang lain merencanakan masa depannya. Profesi yang yang sangat mudah karena modalnya hanya berbicara. Dan Profesi yang sangat Profesional, karena agen asuransi di bayar mahal.
Saya bangga menjadi agen asuransi ! Dan saya mengukuhkan diri sebagai “ Ahli Asuransi”. Kenapa saya berani mengatakan ahli asuransi. Ya..., karena saya bangga dengan profesi saya. Bagaimana agen asuransi jiwa mau berhasil jika mereka tidak bangga dengan profesinya. Coba contoh, Tukang Genteng bocor, Tukang sedot WC ( maaf ), mereka bangga dengan profesinya sampai menyebut dirinya sebagai “ Ahli Genteng bocor atau Ahli Sedot WC “ . hehe
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk rekan rekan yang masih ragu untuk memulai bisnis asuransi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H