Mohon tunggu...
Erwan Saripudin
Erwan Saripudin Mohon Tunggu... Petani - dipanggil erwan

Menyenangi kegiatan yang berhubungan dengan pertanian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dilema Orangtua Siswa; Perpanjangan Waktu Sekolah yang Menggerus Waktu Belajar di TPQ

2 April 2023   12:51 Diperbarui: 2 April 2023   13:15 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artikel ini dilatar belakangi oleh meningkatnya kekhawatiran orang tua terhadap perpanjangan waktu sekolah yang dilakukan dalam rangka program Merdeka Belajar. Program ini mengusung konsep kurikulum merdeka dan fleksibilitas belajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, perpanjangan waktu sekolah yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan meratakan kesempatan belajar bagi semua siswa, justru mempengaruhi waktu belajar di TPQ, terutama bagi orang tua siswa yang ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan agama Islam yang baik di TPQ.

Dalam kondisi seperti ini, orang tua dihadapkan pada dilema bagaimana membagi waktu antara sekolah dan TPQ. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh orang tua adalah jadwal yang bertabrakan, jarak yang jauh, dan faktor lain yang mempengaruhi. Hal ini dapat memicu berbagai masalah seperti kelelahan, waktu yang kurang, dan menurunnya minat orang tua untuk mengirimkan anak-anak mereka ke TPQ.

Program Merdeka Belajar adalah program yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK) Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Konsep Merdeka Belajar ini mengusung dua prinsip utama, yaitu kurikulum merdeka dan fleksibilitas belajar.

Kurikulum merdeka merupakan konsep kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada siswa dalam menentukan jenjang, jalur, dan mata pelajaran yang ingin dipelajari. Siswa diberi kebebasan untuk memilih jenjang dan jurusan pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, serta mata pelajaran yang ingin ditekuni lebih dalam. Dengan kurikulum merdeka, diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar karena mereka belajar sesuai dengan minat dan keinginan mereka.

Selain itu, fleksibilitas belajar merupakan konsep belajar yang memberikan keleluasaan bagi siswa dalam menentukan waktu, tempat, dan cara belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka. Siswa dapat memilih metode belajar yang paling efektif bagi mereka, termasuk belajar mandiri, belajar kelompok, atau belajar daring. Dengan fleksibilitas belajar, diharapkan siswa akan lebih terlibat dan aktif dalam belajar karena mereka diberi kebebasan untuk menentukan cara belajar yang paling efektif bagi mereka.

Program Merdeka Belajar ini diharapkan dapat memberikan kemajuan signifikan dalam kualitas pendidikan di Indonesia, serta meratakan kesempatan belajar bagi semua siswa, tidak terkecuali siswa di daerah terpencil atau kurang berkembang. Dalam program ini, KEMENDIKBUDRISTEK juga mendorong penggunaan teknologi untuk memfasilitasi pembelajaran dari jarak jauh, sehingga siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja tanpa harus terbatas oleh faktor waktu dan jarak.

Perpanjangan waktu sekolah bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan di bidang akademik dan non-akademik. Dengan tambahan waktu belajar yang lebih lama, diharapkan siswa dapat lebih fokus dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Namun demikian, perpanjangan waktu sekolah tidak boleh dianggap sebagai solusi tunggal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Terdapat banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti kualitas guru, kurikulum yang relevan dengan kebutuhan siswa, dan fasilitas pendidikan yang memadai.

Oleh karena itu, perpanjangan waktu sekolah harus diimbangi dengan upaya-upaya lain yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara menyeluruh. Hal ini dapat dilakukan melalui perbaikan kualitas guru, revisi kurikulum, pengembangan teknologi pendidikan, dan perbaikan infrastruktur pendidikan. Dengan demikian, Indonesia dapat meraih cita-cita untuk menciptakan generasi yang cerdas, kompetitif, dan berdaya saing tinggi di kancah global

Banyak orang tua yang merasa khawatir dan kebingungan karena waktu yang harus dihabiskan anak-anak mereka di sekolah sudah bertambah, sementara waktu belajar di TPQ menjadi berkurang. Kebanyakan TPQ biasanya hanya mengadakan kegiatan belajar pada sore hari setelah anak-anak selesai bersekolah, namun dengan adanya perpanjangan waktu sekolah, anak-anak menjadi lebih lelah dan tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar di TPQ.

Hal ini tentu saja menjadi suatu dilema bagi orang tua siswa, khususnya bagi yang ingin memberikan pendidikan agama Islam yang lebih lengkap dan berkualitas bagi anak-anak mereka. Mereka khawatir bahwa jika anak-anak tidak mendapatkan pelajaran agama Islam yang cukup di TPQ, maka nilai-nilai keagamaan yang penting bagi kehidupan mereka akan hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun