Mohon tunggu...
Erwan wahyu
Erwan wahyu Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

Mahasiswa aktif kelas karyawan dan pekerja di kilang contractor di kilang pertamina RU lV CILACAP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Menuntut Ilmu

28 November 2024   05:44 Diperbarui: 28 November 2024   05:44 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi seluruh manusia,tidak hanya untuk kaum muda, orang tua atau dewasa juga masih tetap harus menuntu ilmu. Di Indonesia, pemerintah mempunyai kebijakan tentang wajib belajar diusia sembilan tahun. Maka dari itu pendidikan menjadi salah satu keharusan bagi seluruh manusia, terutama kaum muda untuk mempersiapkan masa depan yang baik. Bagi seorang anak pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk membentuk suatu karakter. Karena itu, pendidikan menjadi investasi jangka panjang yang harus diperhatikan, disiapkan, dan diberikan baik dari segi sarana maupun prasarananya dengan matang dan bijak. Hal seperti ini diharapkan supaya anak-anak dapat menjadi generasi penerus yang berkompeten dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan atau sering kita dengar afektif, kognitif, dan psikomotorik yang terealisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai mahasiswa  di wilayah Banyumas,saya merasa perlu adanya untuk lebih meningkatkan semangat belajar siswa yang lebih mengedepankan "etos berfikir" dari pada persoalan yang tidak penting seperti model belajar bahkan sampai kurikulum yang dirubah ketika siswa dan guru sudah mulai beradaptasi dengan kurikulum yang sedang dijalankannya. Dengan begitu, hal seperti itulah yang  mungkin dapat menimbulkan masalah bagi pendidikan di negeri ini. Ketika siswa dan guru sudah beradaptasi dengan adanya kurikulum atau sistem pendidikan yang sedang dijalankan, sebaiknya pemerintah mengevaluasi kekurangan dan mengkaji kembali beberapa hal yang perlu dibenahi dalam sistem pendidikan di Indonesia. jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi seharusnya memiliki "pakem" dalam pendidikan baik dari sisi penilaian, materi, administrasi dan lain-lain yang bisa dijadikan standar untuk masuk ke jenjang selanjutnya. Selain itu,  sarana dan prasarana menjadi penunjang utama dalam dunia pendidikan. Sarana dan prasarana akan menjadi sebuah pertimbangan bagi siswa untuk memasuki sekolah tertentu. Namun, dengan pesatnya teknologi seperti sekarang ini, tidak semua sekolah dapat memenuhi sarana dan prasaran yang berbasis teknologi. Sehingga, pemerataan pendidikan menjadi hal yang utama disetiap daerah. Jangan sampai daerah satu dan lainnya berbeda dalam segi mengajar karena ketertinggalan sarana dan prasarana tersebut. Salah satu contoh yang menjadi tolak ukur sarana dan prasarana suatu sekolah maju adalah dengan adanya sistem belajar berbasis online. Tidak hanya  sistemnya yang sudah maju, guru dan siswanyapun yang menjadi bagian dari pendidikan juga harus sudah siap dengan adanya perkembangan tersebut. Karena, sistem belajar berbasis online yang diaplikasikan di sekolah yang belum siap menerinya hanya akan menjadi "boomerang". Karena, bisa jadi guru atau siswa belum siap dengan adanya perkembangan sistem tersebut.

Lain halnya dengan sekolah yang didalamnya sudah siap secara sarana, prasarana, tenaga pendidik, siswa bahkan orang tua siswa. mereka akan sama-sama memantau perkembangan anak mereka baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya adalah sistem pendidikan yang menggunakan sarana online sebagai aktivitas penunjang pendidikannya. Tidak hanya guru dan siswa yang bisa mengaksesnya, orangtua siswapun dapat mengakses hasil belajar yang didapatkan anaknya selama di sekolah, baik dari segi nilai, kehadiran, perkembangan sikap dan spiritual dan lain sebagainya. Hal ini tidak akan berlangsung dengan mudah, karena pemerintah harus menyamaratakan sistem yang digunakan baik diperkotaan maupun didaerah-daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun