Mohon tunggu...
Erwanda Wardani
Erwanda Wardani Mohon Tunggu... Tutor - saya siapa?

Diam untuk berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tinjauan Literatur: Kelebihan dan Kekurangan Tes Tertulis dalam Penilaian Kurikulum 2013

10 Mei 2023   11:20 Diperbarui: 10 Mei 2023   11:39 5457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tes tertulis adalah salah satu bentuk evaluasi yang paling umum digunakan di sekolah. Tes ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan atau tugas tertulis kepada siswa, dan kemudian siswa akan memberikan jawaban tertulis sesuai dengan instruksi yang diberikan. Kurikulum 2013 mengadopsi pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran aktif dan kreatif yang melibatkan siswa dalam proses belajar. Evaluasi pembelajaran merupakan bagian penting dari kurikulum ini, di mana tes tertulis merupakan salah satu bentuk evaluasi yang digunakan. 

Tes tertulis memiliki beberapa kelebihan, seperti adanya kemampuan untuk mengukur pemahaman dan pengetahuan siswa secara objektif. Namun, tes tertulis juga memiliki kelemahan, yaitu kurangnya kemampuan untuk mengukur keterampilan verbal atau kemampuan lisan siswa. Hal ini menjadi salah satu kritik terhadap penggunaan tes tertulis dalam evaluasi pembelajaran.

Contoh dari tes tertulis dapat berupa tes uraian, tes pilihan ganda, tes benar/salah, atau tes singkat. Tes tertulis yang baik harus dirancang dengan benar agar dapat memberikan hasil yang valid dan reliabel. Hal ini dapat dilakukan dengan merancang instrumen tes yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kemampuan siswa.

Penggunaan tes tertulis dalam evaluasi pembelajaran memberikan keuntungan dalam hal objektivitas dan kepastian hasil, namun kurang efektif untuk mengukur keterampilan lisan atau kemampuan interpersonal siswa. Hal ini menunjukkan bahwa tes tertulis perlu dikombinasikan dengan bentuk evaluasi lain seperti presentasi atau diskusi kelompok untuk mengukur kemampuan interpersonal siswa.

Namun, kelemahan dari tes tertulis adalah bahwa tidak semua siswa memiliki kemampuan mengekspresikan diri secara tertulis dengan baik, sehingga tidak selalu dapat mengukur secara akurat kemampuan sebenarnya dari siswa. Hal ini menekankan pentingnya penggunaan berbagai bentuk evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa secara holistik.

Tes tertulis memegang peranan penting dalam evaluasi pembelajaran, namun perlu diingat bahwa tes tertulis tidak dapat menggantikan bentuk evaluasi lain seperti presentasi atau diskusi kelompok yang dapat mengukur keterampilan interpersonal siswa. Oleh karena itu, guru perlu memilih dan menggunakan berbagai bentuk evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kemampuan siswa.

Dalam kesimpulannya, tes tertulis merupakan salah satu bentuk evaluasi yang umum digunakan di sekolah dan masih diterapkan dalam Kurikulum 2013. Tes tertulis memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Penting bagi guru untuk memilih dan menggunakan berbagai bentuk evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa secara holistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun