Bagaimana jika tempat anda belajar baik di sekolah ataupun di kampus mengeluarkan surat edaran yang menyampaikan perihal "bau badan"? Kita sudah pasti merasakan bersekolah maupun  kuliah, kemungkinan besar kita atau teman kita mengalami kendala bau badan. Ya, saya juga merasakan hal demikian. Selama dibangku SMK dan hidup diperantauan, saya dan rekan-rekan terbiasa dalam kehidupan serba cepat karena keterbatasan waktu dan biaya. Sekolah dari pagi hingga sore, belum lagi jika ada latihan konser yang biasanya hingga malam bahkan larut malam. Untuk mandi pun normal, dua kali atau bahkan tiga kali jika merasakan panas atau gerah. Namun permasalahan yang sering dikeluhkan bukan pada jumlah mandinya berapa kali dalam sehari.Â
Orang-orang sekitar kosan dan sekolah sudah tidak aneh bahkan sudah memahami kehidupan anak sekolah seni. Tapi tiba-tiba saja orang tua dari rekan saya mengatakan kalian ini hebat ya bisa betah ditengah aroma bau badan ini. Sontak saja kami pun heran, kami baru saja mandi namun ada pembicaraan seperti itu. Kami hanya kaget, dan berusaha mengejar pembicaraan tersebut dengan beberapa pertanyaan. Beliau pun menjawab dan disimpulkan bahwa kehidupan anak kos memang terbatas. Contohnya saat mencuci pakaian, baru selesai menjemur pakaian namun tiba-tiba turun hujan lalu dimasukkan kembali ke kamar dan harus menunggu beberapa jam untuk menunggu terang. Kemudian, menjemur pakaian sebelum sekolah dan saat siang hari turun hujan. Tidak ada yang memindahkan pakaian yang dijemur tadi, dan karena alasan kegiatan sekolah dan lelahnya berkegiatan maka dibiarkan hingga kering lagi hingga dapat dipastikan akan mengeluarkan bau dari pakaian tersebut. Setelah pakaian, ialah makanan yang bisa juga sebagai penyebab bau badan. Karena anak kos terbatas dalam memegang jumlah uang, maka yang terpikirkan hanya kenyang untuk sehat dan enak pikir berikutnya. Pada saat inilah saya merenungkan makan apa yang sering saya konsumsi, dan saya hitung-hitung saya jarang sekali makan sayur dan sering makan makanan instan. Sekiranya kedua hal ini yang menyebabkan aroma badan kurang enak yang menyerang pelajar dan mungkin juga mahasiswa.
Dari perihal pakaian dan makanan memang berdampak pada aroma badan yang cukup mengganggu bagi orang sekitar namun hebatnya hanya hal biasa bagi orang yang mengeluarkan aroma badan tersebut. Orang yang mengeluarkan aroma tubuh tersebut hanya fokus pada yang ia pikirkan contohnya dalam mengerjakan tugas supaya selesai tepat waktu dan kegiatan sekolah atau kampus dapat berjalan dengan lancar. Tujuan baik ini kurang dipertimbangkan bagi sebagian orang terutama dari orang-orang yang kebutuhan baik pakaian dan makanan terpenuhi hingga tidak memikirkan siapa yang angkat jemuran ketika gerimis, siapa yang menyetrika, bahkan mau makan saja tinggal ambil dimeja. Ini hal yang lumrah di masyarakat, namun bukan berarti jalan keluar dalam kondisi ini.
Saya sering menanyakan kondisi ini kepada orang-orang disekitar, kalau ke dokter saat SMK atau kuliah saya masih terbatas dalam keuangan. Beberapa orang yang sudah saya temui memberikan saran cukup sederhana dari sabun hingga deodorant. Ketika saya bericara pada ibu saya, beliau hanya menyarankan makan seadanya yang ada dirumah sembari memberikan bedak sachet yang ada di warung-warung sekitar rumah. Hal ini sederhana, namun manfaatnya bisa diandalkan dalam segala situasi kegiatan yang mengeluarkan keringat. Kira-kira apa ya bedak tersebut? Kita bisa di search bedak 3 huruf yang terdapat pilihan sachet putih dan silver. Semoga membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H