Mohon tunggu...
Erwan Susanto
Erwan Susanto Mohon Tunggu... lainnya -

am a very happy person

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pikulan Dahlan Iskan

8 Oktober 2013   13:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:49 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13808115741202678289

Sambungan dari : http://m.kompasiana.com/post/politik/2013/10/03/dahlan-iskan-pohon-bambu/ ## ## Bambu dikenal dengan bentuk pohonnya yang tinggi menjulang, sifat kayunya lentur dan kuat, bentuknya bulat ramping, lurus dan panjang, bobotnya juga ringan. Di sepanjang usianya, tanaman Bambu bermanfaat untuk berbagai keperluan manusia. Setiap bagian dari tanaman ini memiliki manfaat, berfungsi sebagai peneduh, bahan bangunan, alat-alat rumah tangga, alat musik, dan juga bahan makanan. Nenek moyang kita sudah sangat akrab dengan tanaman ini. Hal ini terlihat dari pemberian nama-nama pada setiap bagian tanaman dalam bahasa lokal. Di Jawa, Nama-nama bagian tumbuhan ini memiliki sebutan ('Aran') sebagai berikut : Lugut Rebung Pring Bongkotan Carang Krosak Elarmanyura Brungki Ros Pucukan Sumpring Belajar dari pohon Bambu, bisa jadi sama dengan mempelajari keberadaan diri, memperoleh pelajaran tentang Nilai-nilai kehidupan, melatih diri agar dapat menjadi sejuta manfaat bagi orang lain. Seperti kalimat dari seorang Menteri BUMN Prof. Dr. HC. Dahlan Iskan, ' Saya Pengen Belajar Banyak Dari Pohon Bambu ' ' Banyak ' dalam kalimat tersebut bisa jadi 'Amat Sangat Banyak' pelajaran yang bisa kita dapatkan, sebanyak manfaat pohon Bambu. Sifat Pohon Bambu : # Pohon Bambu Bersifat Lentur dan Kuat Di desa tempat tinggal saya, mayoritas penduduknya bertani dan berternak. Berangkat sebelum matahari terbit dan pulang sebelum matahari terbenam. Berjalan kaki menyusuri pematang, adalah aktifitas sehari-hari kami. Hampir setiap hari kami diharuskan mengangkat dan membawa beban yang relatif berat, membawa rumput, kayu, memindah pupuk, tanah, bibit, atau membawa hasil panen dari tengah sawah untuk dibawa ke rumah. Kendaraan (bermesin) belum sepenuhnya mampu menggantikan tenaga Manusia, jangkauan transportasi pertanian masih sangatlah terbatas karena penataan Sawah tradisional serta akses jalan pematang yang sempit. Para petani memanfaatkan potongan Kayu Bambu sebagai Alat untuk menggangkat beban dan membawa barang dari atau ke tengah sawah. Kami menyebutnya 'PIKULAN' Alat ini terbuat dari sebilah kayu bambu tua (Bongkotan) sepanjang ± 2 meter, biasanya disertai dengan sepasang Keranjang anyaman bambu sebagai tempat menaruh barang. Pikulan adalah sebuah alat yang sangat ringan dan mudah dibawa, dengan beban di samping kiri-kanannya, maka pikulan menjadi alat yang relevan dan luar biasa kuatnya. Dengan bentuknya yang ramping dan Ringan, bukan berarti bahwa ia tak mampu membawa beban yang beratnya ratusan kali dari berat dirinya sendiri. Meski sering dipakai mengangkat beban berat, Potongan kayu Bambu tua itu mempunyai daya tahan yang sangat lama, terkadang Pikulan mempunyai umur yang lebih panjang dari usia sewaktu ia masih hidup menjadi pohon Bambu. Bahkan, Pikulan yang sekilas terlihat tidak berharga itu, mampu berperan besar, memberi nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi dari dirinya. PIKULAN adalah sebuah contoh sempurna, bukti dari sifat bambu yang Lentur dan Kuat. Lalu, pelajaran apa yang bisa kita ambil dari sifat Lentur dan Kuat pohon Bambu ini. Menyimak kembali Sang Menteri BUMN, Prof. Dr. HC. Dahlan Iskan. Seorang Dahlan Iskan, tumbuh dari keluarga miskin, seorang buruh tani kecil yang selalu khawatir,, apakah di ladang masih ada sisa ubi kayu untuk dimakan esok hari ?? Kini seorang buruh tani kecil telah tumbuh menjadi seorang Pengusaha sukses, seorang Kaya raya, seorang Menteri BUMN. Namun, perjalanan hidup belumlah berakhir, Sang Menteri mengetahui bahwa masih sangat banyak masyarakat di Negara ini yang berada dalam kemiskinan, keadaan yang tidak berbeda jauh dengan masa kecilnya, kemiskinan yang kini mengisi penuh keranjang di samping kiri-kanannya, Beliau tahu bahwa beban berat itu kini berada di pundaknya, menjadi tanggung jawabnya,, berada pada Pikulan Dahlan Iskan. Seperti Pikulan yang asalnya dari Pohon Bambu. Seorang Dahlan Iskan selalu ingat darimana ia berasal, sikapnya selalu terbuka, berbagi dengan siapa saja, apa adanya dalam setiap kisahnya. Seperti kekuatan dan kelenturan pohon bambu. Beliau terbukti mampu menjadi pemimpin yang kuat membawa beban berat, kelenturannya menyelesaikan permasalahan, kesederhanaannya menghapus kerumitan, usia tak menghentikan prestasinya. Seorang Dahlan Iskan sungguh belajar dari pohon Bambu. Meski kini ia seorang Menteri BUMN, Ia masih menyukai makanan di masa kecilnya, Ubi kayu itu akan selalu menjadi pengingat pada keadaan sulit yang pernah dialaminya, dan ia tentu tahu bagaimana keluar dari situasi dan keadaan yang menyulitkan itu. Seorang Dahlan Iskan pasti mengetahui caranya,, cara keluar dari kemiskinan, karena ia sangat mengetahui,, meski dalam keadaan Lapar, Ubi kayu itu harus kau makan dengan pelan-pelan, jika tidak,, makanan itu akan menyumpat tenggorokanmu dan membuat sakit perutmu. Bersambung...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun