Mohon tunggu...
Erwan Susanto
Erwan Susanto Mohon Tunggu... lainnya -

am a very happy person

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sopir Jokowi

29 Oktober 2013   12:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:53 2575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13830243782034307987

Bapak Joko Widodo, Gubernur Jakarta, kita mengenalnya dengan panggilan akrab Pak Jokowi. Pribadinya santun,, 'kalem' kalo orang Jawa bilang. Pandai mengambil hati masyarakat dan selalu siap melerai konflik dalam kompleksnya kehidupan masyarakat Jakarta. Beliau diinginkan banyak orang untuk menjadi Presiden Indonesia,, di Jakarta, banyak terbentuk Komunitas pecinta Bapak Joko Widodo yang menamakan dirinya Jokowi Lover's. Tetapi, apalah mau dikata, Pak Jokowi sendiri sering mengatakan bahwa dirinya tidak memikirkan hal itu, 'Gak mikir, gak mikir,,' begitulah jawaban beliau jika mendapat pertanyaan seputar CAPRES, sampai hari ini Partainya pun belum membicarakan tentang pencalonan Presiden. Bapak Dahlan Iskan, Menteri BUMN, dikenal dengan panggilan akrabnya Pak DI. Pribadinya Jujur dan Sederhana, Pola pikirnya jauh ke depan. Kecepatan berpikir dan tindakannya seringkali menabrak sistem birokrasi yang serba lambat. Ketegasannya justru memicu seluruh Perusahaan di bawah kementriannya untuk saling bersaing melakukan pencapaian-pencapaian terbaik dalam sejarah pembangunan Indonesia. Beliau didorong banyak masyarakat untuk Memimpin Negeri ini, pendukungnya tersebar hampir di seluruh Indonesia, menamakan dirinya komunitas Relawan Demi Indonesia. Beliau diundang oleh Partai Demokrat untuk mengikuti konvensi CAPRES. Dari 11 CAPRES, Survei sementara dari banyak lembaga selalu menempatkan Pak DI pada posisi teratas. Di akun twitternya, Beliau mendapat sebuah pertanyaan tentang kesediaan Pak Dahlan Iskan menjadi Cawapres Pak Joko Widodo, Jawaban beliau ' Jadi Sopirnya pun mau' ***** @Gianfield48 : kalo pak jokowi jadi presiden bapak mau jadi wakilnya nggak @iskan_dahlan : Gian, jadi sopirnya pun mau ! ***** Melihat jawaban Pak Dahlan Iskan, kita semua pasti mempunyai penilaian pribadi, Positif dan Negatif tentunya. Dengan semakin memanasnya suhu politik saat ini terjadinya Pro-Kontra adalah sesuatu yang lumrah. Adanya perbedaan pendapat untuk mendapatkan hasil terbaik adalah cara manusia berkomunikasi agar tidak sampai berakhir dengan konflik, Namun, kita semua tahu, tak semua manusia mau menjadi baik, hitam putih akan selalu hadir ditengah kehidupan kita, meski dilahirkan suci dalam derajat yang sama, serta dibekali akal dan hati, Manusia adalah satu-satunya Mamalia yang memiliki kemampuan untuk dapat saling membunuh sesama jenisnya. Pertanyaan tentang kesediaan Pak Dahlan Iskan untuk menjadi CAWAPRES Bapak Jokowi dijawab dengan candaan bijak, 'jadi Sopirnya pun mau' Dari jawaban ini, sebuah Kesederhanaan yang menjadi prinsip hidup telihat dominan pada diri Pak Dahlan Iskan. Meski seorang konglomerat yang juga Menteri, sebuah Rantang berisi bekal sarapan pagi selalu menyertainya, ditenteng masuk ke kantor BUMN setiap harinya, bagi Pak Dahlan Iskan, masakan Istrinya adalah makanan paling spesial di dunia. Jika menyimak dari pandangan Bapak Dahlan Iskan tentang Pemimpin yang baik, maka jawaban pertamanya ialah : 'Pemimpin yang Baik adalah orang yang pernah membuktikan dirinya ketika ia menjadi anak buah, ia bisa menjadi anak buah yang baik' Seseorang, tidak akan menjadi Pemimpin yang baik kalau ketika menjadi anak buah, ia adalah anak buah yang tidak baik' Dalam pandangan Bapak Dahlan Iskan 'Pemimpin yang baik adalah Pemimpin yang tidak selalu larut dengan keinginan Rakyatnya, Pemimpin yang baik harus membawa kemajuan bagi Rakyatnya. Pemimpin yang hanya menyenangkan keinginan Rakyatnya tetapi tidak membawa kemajuan bagi Rakyatnya, bukanlah Pemimpin yang baik, ia,, hanyalah Bapak / Orang Tua yang baik. Pernyataan beliau dalam konvensi CAPRES Demokrat juga sangatlah singkat, 'Permasalahan di Negeri ini tidak bisa diselesaikan dengan Pidato,, tidak bisa diselesaikan dengan Orasi,, tidak bisa diselesaikan dengan Agitasi,, Ini hanya bisa diselesaikan dengan Kerja, Kerja, Kerja..! Kita cari orang yang mau berkerja di Negeri Ini.' Kita semua mengenalnya, Bapak Dahlan Iskan adalah pribadi yang Gila Kerja, dari sudut pandang Chronemics, Beliau termasuk kategori individu unik dengan karakter original yang sangat jarang dimiliki oleh orang lain. Pertama, seorang Dahlan Iskan jelas termasuk tipe M-Time (Monochronic Time) prinsip tepat waktu Beliau dalam budaya Jam Karet mayoritas masyarakat kita dengan sangat jelas terlihat. Tol Bali Mandara dan berpuluh pencapaian lain dalam waktu singkat adalah bukti bahwa beliau sangat menghargai ketepatan waktu. Kedua, Tipe P-Time (Polychronic Time) Jelas berada dalam diri seorang Dahlan Iskan, etika dan budaya timur terlihat sangat kental dalam sikap dan perilaku Beliau. Kecakapan Pak Dahlan menembus batas komunikasi, menghasilkan lebih banyak kerjasama dengan kontraktor terbesar di Arab Saudi, kepercayaan terhadap perusahaan BUMN untuk tetap terlibat dalam mega proyek Masjidil Haram diperoleh sampai beberapa tahun ke depan, beliau bahkan mendapat jamuan khusus dari Syekh Bakr di Hotel Fairmont tempat tinggalnya, menyaksikan pusaran Tawaf lautan Manusia di malam ke-29 bulan puasa. Pak Dahlan Iskan tak pernah menyangka penerimaan yang begitu hangat dari pemilik kerajaan bisnis Saudi Binladin Group, di akhir pertemuan itu Syekh Bakr bin Ladin berkata kepada para staffnya: 'Tiap tahun beliau ini harus jadi tamu kita di sini, dan malam ini antarkan beliau ke atas! Pak Dahlan Iskan tidak pernah menyangka mendapat kesempatan naik ke ketinggian 400 meter di puncak bangunan itu, melihat pemandangan dari dalam Jam Raksasa di puncak gedung tertinggi di Makkah. Dari kejadian ini terlihat jelas karakter P-Time, bagaimana seorang Dahlan Iskan mampu mendapatkan beberapa hasil dalam satu waktu. Setiap manusia memiliki batasan waktu hidup, seseorang manusia berhak menentukan cara, menempatkan nilai dan mempergunakan waktu sepanjang hidupnya. Dahlan Iskan adalah seseorang yang sangat menghargai nilai yang berhasil diciptakan oleh orang lain. Meski Beliau sendiri memiliki karakter kuat sebagai Pencipta Nilai, Beliau tak pernah malu memuji keberhasilan orang lain. Keramahannya terhadap sesama sungguh luar biasa, masuk pedalaman Papua pun tak jadi masalah, Gelar kehormatan DOKTOR of HUMANITIES dari Arellano University of Manila yang didapatkan hari ini, adalah bukti kebijaksanaan dalam diri seorang Dahlan Iskan. "Kami menganggap langkah hidup Dahlan Iskan sesuai dengan filosofi yang diajarkan di universitas kami," (Maria Teresa Calderon) Kembali saya teringat tentang ajaran 'Tao' tentang keutamaan 'Kesadaran dan nalar yang tinggi'. Terlihat bahwa Bapak Dahlan Iskan adalah seorang Manusia yang memiliki daya 'WU' yang tinggi, karena dengan daya Wu yang tinggilah akan dihasilkan suatu keputusan atau tindakan yang 'Bijaksana'. Dahlan Iskan adalah pribadi yang kompleks, Sifat Persahabatan, Spontanitas serta ketertarikannya dengan hal-hal baru, membuat Najwa Shihab harus mau melakukan wawancara di atas mobil Pak Dahlan, sekaligus sibuk membuatkan akun twitter 'iskan_dahlan' dan mengajari cara nge-tweet pada HP pribadi Beliau, kini beliau memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru dari twitter, menjawab langsung pertanyaan dari masyarakat luas, menjawab pertanyaan seputar CAPRES dengan kesediaan beliau menjadi Sopir pak Jokowi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun