Mohon tunggu...
Erwan Susanto
Erwan Susanto Mohon Tunggu... lainnya -

am a very happy person

Selanjutnya

Tutup

Politik

Intensifikasi Umur 'Dahlan Iskan'

26 November 2013   08:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:40 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13854329671795459579

Seluruh Makhluk, hidup dengan kepatuhan terhadap aturan Alam Semesta, Manusia adalah makhluk paling sempurna yang berada di dalamnya.

Seperti akar yang mendapatkan sari makanan dari tanah di sekelilingnya, segala kebutuhan Manusia telah tersedia pada Alam sekitar kita. Kehidupan pun akan menjadi ideal ketika Manusia mau memahami kenyataan dirinya.

Seperti tunas yang berjuang keluar dari dalam tanah. Dalam kehidupan, Berusaha adalah mutlak,,

Bola dunia terus berputar, Kompetisi pun terus berjalan, dengan berbagai kepentingan, orang-orang,, mengejar Harapan. Keinginan manusia tak akan ada habisnya, seseorang yang berusaha mendapatkan kesenangan hanya untuk dirinya, sebenarnya justru menjauhi kehidupan. Karena berbagi kebahagiaan adalah cara untuk memperoleh kenikmatan hidup di dunia ini, bagi seseorang yang memahami waktu yang dimilikinya, ia tak akan berhenti untuk bergerak, terus berkerja dan berusaha, terus mengalir, berbagi langkah dengan orang lain. Kita tak boleh berhenti menggapai buah keberhasilan, terkecuali bagi orang-orang yang terbatas kemampuan mental atau fisik, bagi mereka yang diberi kenormalan, tak akan ada alasan untuk mengatakan bahwa dirinya ditakdirkan untuk gagal. Tak ada alasan untuk menjadi lemah, karena hidup di dunia mewajibkan kita untuk berhasil. Setiap orang harus mulai melatih dirinya untuk menjadi yang terbaik dalam melakukan satu hal, tidak ada orang yang terlahir dengan kemampuan sempurna, dibutuhkan Kemauan keras untuk menjadi Bisa, dibutuhkan Pengetahuan dan Latihan khusus untuk menjadi Ahli. Pada dasarnya, pencapaian manusia bisa menjadi tak terhingga. Namun, bagi orang-orang yang kurang percaya diri, ia akan memberi batas-batas kemampuan dirinya. Kebanyakan dari mereka akan berakhir di tengah perjalanan waktu, berhenti melakukan pencapaian yang masih berada dalam angan, alam pikirnya. Tidak mungkin seseorang bisa menilai diri sendiri,, Namun, Tendensi selalu mengikuti cara berpikir manusia, bahwa seakan-akan mereka mengetahui letak batas-batas dirinya. Kita harus mengerti, bahwa sebuah Persepsi mempunyai keterbatasan hanya pada individu, bahwa kenyataan yang sesungguhnya belum tentu sama dengan apa yang kita lihat atau kita bayangkan, bahwa selalu ada Kebenaran dalam setiap peristiwa, dan Kebenaran itu berada di luar Persepsi kita. Hidup cukup sekali saja, manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena usia seseorang akan terus berkurang, karena dalam hidup ini seseorang belum bisa dikatakan berhasil jika sebuah proses tidak pernah terselesaikan. Hidup adalah tentang waktu, selalu berputar, selalu bergerak menciptakan perubahan,, Setiap manusia memperoleh ukuran waktu yang telah ditentukan, keberadaannya terbatas oleh usia. Sentuhan kepribadiannya selama hidup di dunia akan terwariskan dalam sebuah kisah, sebuah cerita,, Mereka yang bijaksana, menulis setiap langkah bagi sejarah dirinya dengan pena keberanian dan tinta kejujuran, dan bagi kebanyakan lainnya melewatkan massa hidupnya dengan sia-sia. Dalam sebuah keyakinan disebutkan, Nasib Manusia sebelum dan sesudah mati ditentukan ketika detik terakhir kehidupannya. Bagi seorang Dahlan Iskan, Hidup singkat itu tak masalah, Beliau melewati massa dengan menjadikan diri se-produktif-produktifnya. ' Intensifikasi Umur ' adalah dua hal dengan dasar perhitungan yang berbeda, kita dapat menghitung sebuah intensifikasi hanya dengan jari, tetapi umur ?? Siapa yang tahu.! Manusia hanya terlihat datang dan pergi, Peralatan tercanggih pun tak sanggup mendeteksi, kapan umur dimulai dan kapan berakhir.! Intensifikasi Umur adalah sebuah sikap yang diperoleh dari hasil menterjemahan waktu, bahwa kehidupan manusia berada pada tempat yang sama didalam dua dimensi waktu yang berbeda. Sebagai manusia kita boleh merasa kecewa, namun jangan sampai putus asa,, karena kita adalah makhluk yang sama, karena setiap manusia terlahir sempurna dan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pribadi yang Berkualitas. Seorang Dahlan Iskan telah membuktikan dirinya bahwa Kematangan Akal dan Hati adalah kunci yang akan membentuk seseorang menjadi Pribadi Unggul, menjadi Manusia yang Bermutu Tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun