Memasuki Kawasan Senayan merupakan kawasan yang dulunya dimiliki oleh seorang tuan tanah Bernama Wangsanaya dan lanjut melewati kawasan Gelora Bung Karno yang lingkupnya ternyata sangat luas, tidak hanya komplek olah raga tetapi sampai ke Hotel Sultan, FX dan Gedung DPR MPR dan Senayan Park juga masuk ke kawasan GBK Senayan.
Di lampu merah bundaran Senayan saya berganti tempat di depan, jadi bisa menikmati suasana jalan Sudirman sambil berada di atas bus yang terbuka. Seru dan asyik walaupun panasss, untung sudah persiapan saya memakai topi. Kami sibuk berfoto dan mengambil video. Pokoknya heboh deh.
Sampai di halte IRTI kembali, kami ganti bus dengan rute Pantai Indah Kapuk. Rute ini memang rute baru dan karena busnya hanya satu memang harus menunggu agak lama karena sekali jalan bisa 1 jam kalau tidak macet. Solusinya jika kita sudah sampai di PIK dengan bus wisata, bisa pulang dengan memakai bus Transjakarta rute PIK.Â
Untuk perjalanan ke PIK kami didampingi tour guide yang Bernama Charlie. Banyak juga cerita sepanjang perjalanan, mulai dari Istana Presiden, Gedung Bina Graha, daerah Gambir yang dulunya banyak tanaman gambir, lapangan Monas yang beberapa kali berganti nama dari Koningspleid dan Lapangan Ikada serta patung Hermes yang ada di Harmoni. Patung ini adalah patung duplikat, yang asli disimpan di Museum Fatahillah.
Harmoni sendiri merupakan tempat berkumpulnya orang-orang Belanda sehingga terkenal dengan sebutan Harmoni de societe.
Lanjut lagi melewati Petojo dimana pernah terdapat pabrik es terbesar di Jakarta, daerah Cideng yang merupakan tempat tahanan serta Tomang yang merupakan dapur umum untuk tantara Belanda dan kawasan pergudangan. Di daerah Mall Taman Anggrek dulunya memang banyak tanaman anggrek dimana tanaman anggrek disana sebagian dipindahkan ke Taman Mini oleh Ibu Tien. Â Dari MTA terus menuju Grogol yang berasal dari kata Garogol, daerah Kalijodo yang sekarang sudah berubah menjadi taman, sayang sekarang sudah berkurang keindahannya. Di daerah Kalijodo dahulu terkenal dengan festival Peh Cun.Â
Akhirnya kami memasuki Tol Sedyatmo yang merupakan penemu pondasi cakar ayam yang dipakai untuk konstruksi tol dalam kota. Konstruksi ini memang cocok untuk dipakai di tanah yang lunak supaya lebih kokoh. Â
Melewati daerah Pluit juga ada cerita sendiri yang merupakan daerah pertahanan Belanda menahan serangan dari Kerajaan Banten.
Akhirnya sampailah kami di daerah Pantai Indah Kapuk, setelah melewati jembatan, komplek Tzu Chi yang luas sekali sampailah kami di kawasan Pantjoran PIK dimana terdapat banyak tempat makan. Sebenarnya saya sudah pernah kesini jaman dulu waktu tempat ini baru jadi tetapi belum seramai sekarang dimana sudah ada Pagoda dan Patung Dewi Kwan Im yang mempesona. Kalau malam lebih bagus lagi karena ada cahaya lampu yang membuat sang pagoda bersinar.