Ruangan pertama yang kami kunjungi adalah ruang Konperensi Pers yang tempat duduknya seperti kursi di bioskop berjumlah 322 buah. Lengkap dengan meja di depan untuk tempat narasumber. Ruang untuk pers juga sudah direnovasi.  Stadion  juga menambah fasilitas baru yang diperuntukkan untuk stasiun televisi pemegang hak siar, berupa sejumlah titik untuk tempat meletakkan kamera di bagian paling atas tribun stadion yang merupakan syarat dari FIFA.
Ruang ganti pemain juga sudah direnovasi total dan memiliki warna-warna yang ceria dan instagramable. Yaitu merah, kuning, hijau dan orange. Saya berharap ada warna biru favorit saya tetapi menurut Pak Suwardi Setiawan yang mengantar kami melihat-lihat ruangan warna biru tidak ada karena identik dengan warna favorit kesebelasan tertentu. Ah, masak sih pak. Hehehe...
Ruang ganti di stadion GBK ini terlihat layaknya stadion yang ada di luar negeri, karena setiap pemain memiliki satu locker dan satu tempat duduk. Ruang ganti pemain juga dilengkapi dengan tempat pijit pemain lengkap dengan pendingin ruangannya. ruang ganti pemain juga memiliki area berendam khusus pemain dan  juga terdapat ruangan khusus bagi pelatih. Ruang khusus pelatih ini dilengkapi dengan sofa dan juga kamar mandi pribadi didalamnya.
Puas melihat-lihat ruang ganti, kami menuju ke tempat duduk penonton. Disana kami melewati ruang VIP untuk Presiden  dan tamu-tamu kenegaraan yang dilapisi kaca setebal 52 mm. Sudah pasti tahan peluru dan telah diujicoba di kompleks Marinir Cilandak dengan senapan sniper AW 10 dan peluru kaliber 7,62 mm.
Selain itu Stadion Utama GBK yang baru ini juga dilengkapi dengan CCTV 7K berjumlah sekitar 201 unit. Untuk CCTV di stadion dipakai merek Avigilon dari Canada. Total CCTV untuk keseluruhan kompleks GBK adalah 614 unit. CCTV untuk keseluruhan kompleks GBK Â merupakan hasil kerja sama dengan Jepang senilai USD 4 juta. Kelebihan CCTV ini adalah bisa merekam sekaligus mendeteksi aktivitas penonton sekaligus merekam detail wajahnya.
Kamera ini bisa fokus memindai wajah orang perorang, sehingga jika ada yang berbuat kejahatan akan mudah diketahui. Demikian pula jika ia melarikan diri, pasti akan langsung terpantau keberadaannya di sekitar GBK dan alarm akan berbunyi. Selain itu sistem ini juga tersambung langsung dengan data base dari Detasemen Khusus 88. Â Sehingga, jika ada teroris kamera akan mencocokkan dengan database yang ada di sana, jika cocok maka alarmnya akan berbunyi. Â Wah, canggih banget yaa...
Selain itu jika ada barang yang tertinggal juga akan mudah dilacak oleh CCTV ini dan akan lebih mudah ditemukan. Pemindai wajah akan merekam gerak gerik  kita dari awal kita masuk ke stadion sehingga dapat diketahui dimana barang itu jatuh atau tertinggal. Duh, keren banget ya... Tetapi sebenarnya, menurut pak Suwardi,  system CCTV ini sudah dipergunakan di Bandara Ngurah Rai Bali loh.
Akhirnya kami sampai juga di lintasan lari yang mengitari lapangan stadion utama. Merupakan track lari dengan karet sintetis jenis Rekortan dan sudah mendapat sertifikat dari IAAF.Â
Oh iya, menurut pak Suwardi, di dalam  gedung SU GBK ini terdapat ruangan dan benda-benda yang termasuk ke dalam  cagar budaya, sehingga harus dilindungi. Salah satunya adalah sebuah ruangan peninggalan mantan Presiden Sukarno beserta lukisan dan meja antiknya yang berada di ruangan bawah. Sayang karena waktu tidak mencukupi kami tidak sempat kesana. Benda-benda lain yang masuk dalam kategori benda cagar budaya akan dipamerkan dalam museum olahraga  seluas 4000 m2 yang akan terdapat di GBK dan dikelola oleh Kemenpora.
Untuk kenyamanan penonton, di lorong yang menuju ke tribun juga dilengkapi dengan keran air minum gratis. Jadi penonton bisa minum atau mengisi botol minum jika haus. Untuk makan dan minum pun nantinya akan dilakukan penjualan makanan dan minuman melalui tempat makan yang tersedia dan nanti akan dikirim ke tempat duduk. Mirip seperti di bioskop. Dan pada waktu pertandingan juga akan ada petugas yang menawarkan makanan dan minuman.Â
Tidak dapat dielakkan, renovasi GBK yang keren ini  adalah hasil kolaborasi puluhan arsitek yang tergabung dalam IAI --Ikatan Arsitek Indonesia.