Pada suatu pagi, terdengarlah suara ayam berkokok. Abi dan Ayahnya pun terbangun. Setelah itu, Abi dan ayahnya bergegas pergi untuk membajak sawah. Hidup Abi dan ayahnya sangatlah sederhana tetapi mereka selalu terlihat bahagia. Harta keluarga Abi hanyalah seekor kebo . Abi sangat menyayangi kebo tersebut . Baba adalah nama yang diberikan Abi kepada kebonya. Abi selalu menjaga dan merawat Baba . Hidup Abi dan keluarganya berjalan baik- baik saja sebelum kedatangan pasukan Jepang.
Setelah kedatangan pasukan Jepang, Abi menjadi sulit untuk bertemu dengan ayahnya. Ayahnya dipaksa untuk romusha oleh pasukan Jepang. Abi sangat tidak senang dengan keberadaan pasukan Jepang. Suatu hari , ayahnya pulang dengan banyak memar dan luka di tubuhnya. Abi pun terkejut “Ayah kenapa ? siapa yang melakukan ini kepada Ayah ?”. “ Ayah tidak apa-apa kok nak, tenang saja “ jawab Ayahnya sambil tersenyum. Hati Abi sangat hancur saat melihat Ayahnya. Abi merasa bahwa pasukan Jepang sangat tidak manusiawi. Ia sangat ingin untuk membalas perbuatan yang tidak sepantasnya dilakukan olen pasukan Jepang.
Suatu pagi , Abi mengikuti ayahnya ke tempat kerjanya secara diam-diam. Abi berencana untuk meracuni makanan yang disediakan untuk pasukan Jepang. Abi berhasil masuk ke dalam dapur pasukan Jepang. Saat juru masak pasukan Jepang meninggalkan dapur. “Ini adalah saat yang tepat” kata Abi. Saat Abi sedang memberikan racun, tiba-tiba salah satu pasukan Jepang datang. Abi sangat terkejut.” Apa yang kamu lakukan disini ?” Tanya pasukan Jepang. Abi langsung lari, tetapi usahanya sia-sia. Abi tertangkap oleh pasukan Jepang. Abi dibawa kepada kumpulan pasukan Jepang. Kejahatan Abi pun diketahui pasukan Jepang. Pasukan Jepang segera memutuskan untuk menghukum mati Abi.
Saat diumukan bahwa Abi akan dihukum mati , Ayah Abi sangat terkejut. Ayah Abi pun mencoba untuk melindungi anaknya. Pasukan Jepang pun berinisiatif untuk membunuh Ayah Abi di depan mata Abi. Agar Abi trauma dan lebih tersiksa. Di dunia ini Abi hanya tinggal berdua dengan Ayahnya. Maka setelah kejadian ini Abi tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Abi sangat dendam dengan pasukan Jepang. Ia tidak bisa melupakan kekejian yang dilakukan Jepang.
10 tahun kemudian, saat Abi sedang dalam perjalanan ke sawah. Abi melihat seorang perempuan yang sedang kesulitan membawa barangnnya. Abi pun berinisiatif untuk membantunya. Abi pun berkenalan dengan perempuan itu. “ Siapa namamu ?” tanya Abi. “ Nama saya Sari , kamu ?” kata perempuan itu. “ ohh nama saya Abi” jawab Abi. Setelah sampai di tempat tujuan Sari , Abi meletakkan barang-barang Sari dan segera pamit. Keesokan harinya Abi bertemu lagi dengan Sari. Sejak saat itu mereka menjadi dekat. Sari mulai mempunyai perasaan untuk Abi. Maka Sari selalu mampir ke tempat Abi. Suatu hari saat Abi sedang melewati rumah Sari ia melihat Sari sedang berbicara dengan seorang bapak-bapak yang mukanya tidak asing bagi Abi. Abi mencoba mengingat-ingat dan Abi baru ingat itu adalah ketua pasukan Jepang. Abi pun segera mencari informasi tentang Sari.
Setelah mengumpulkan informasi, Abi sangat terkejut. Ternyata Sari adalah anak dari ketua pasukan Jepang yang sangat ia benci dan ternyata nama asli sari adalah Hikuchan. Abi pun mempunyai ide untuk mempergunakan Hikuchan untuk membalas dendamnya. Mulai saat itu, Abi selalu menghampiri Hikuchan. Pada suatu siang , Abi berencana untuk membunuh Hikuchan. Ia ingin memberikan makanan untuk Hikuchan. Tetapi makanan itu sudah diracuni. Saat ia di rumah Hikuchan dan ingin memberikan makanan tersebut ia mengingat kata-kata almarhum ayahnya. Ayahnya selalu berkata bahwa kita tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan melainkan kejahatan dengan kebaikan. Karena mengingat perkataan almarhum ayahnya Abi tidak jadi membunuh Hikuchan. “ Mungkin ini saatnya untuk melupakan masalah masa lalu agar ayah dapat hidup dengan tenang disana “ kata Abi sambil merenung dalam hatinya. Maka setelah kejadian itu Abi melupakan dendamnya dan memulai hidup yang baru. Yaitu hidup bebas dari dendam. Abi pun dapat hidup dengan tenang dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H