Di suatu kelas, nampak Pak Guru sedang bercerita tentang tokoh terkenal Indonesia yang menjadi idolanya. Setelah selesai bercerita, ia pun menyuruh siswa-siswinya untuk gantian menceritakan siapa tokoh terkenal yang jadi idola mereka. Maka satu persatu muridnya pun maju ke depan kelas untuk menceritakan tentang tokoh idolanya masing-masing. Sebelumnya mereka harus memberitahu alasannya dulu kenapa ia mengidolai tokoh tersebut, lalu menuliskan nama tokoh tersebut di papan tulis.
Gunawan yang mengidolai salah satu capres mendapat giliran yang pertama. Ia lalu maju ke depan kelas, kemudian dengan semangatnya bercerita tentang alasannya ia mengagumi sosok capres tersebut. Menurutnya, ia sangat mengidolai beliau karena dikenal sederhana, pekerja keras, dan merakyat. Kemudian ia mengambil kapur tulis dan menuliskan siapa tokoh yang dimaksud : J-O-K-O-W-I.
Lalu giliran kedua yaitu siswa bernama Gatot yang mengidolai seorang menteri. Ia memberi bukti mengapa ia sampai mengidolai tokoh tersebut, yaitu menunjukkan tulisan-tulisannya yang banyak terinspirasi dari beliau. Kemudian ia mengambil kapur tulis dan menuliskan siapa tokoh yang dimaksud : T-I-F-A-T-U-LÂ Â Â S-E-M-B-I-R-I-N-G.
Giliran ketiga yaitu Jono, yang ternyata mengidolai seorang politikus. Alasan dia mengidolai tokoh tersebut karena kagum dengan beliau yang merupakan salah satu dari anggota DPR yang terkenal vokal (mau bubarin KPK?). Kemudian ia mengambil kapur tulis dan menuliskan siapa tokoh yang dimaksud : F-A-H-R-IÂ Â H-A-M-Z-AH.
Dan sampai juga giliran terakhir yaitu Laura, seorang siswi yang mengidolai seorang politikus juga. Laura yang terkenal centil ini, memberitahu apa alasan dia sampai mengidolai tokoh tersebut. Yaitu di matanya, beliau adalah sosok yang ganteng dan humoris. Kemudian ia mengambil kapur tulis dan menuliskan siapa tokoh yang dimaksud : S-U-T-A-NÂ A-T-O-E-G-A-N-A.
Sebelum Laura kembali ke bangkunya, Pak Guru dengan heran bertanya, "Lho, BH nya dimana Laura?
Dengan tersenyum genit, Laura pun menjawab : "Maaf pak. Saya gak pake, lagi dijemur."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H