Kejadian Lucu saat Kelulusan SMA

Siang itu cuacanya cukup cerah, secerah suasana hatinya Budi. Ya, ia patut bersorak gembira karena siang itu adalah hari pengumuman Ujian Nasional, dimana ia termasuk yang dinyatakan lulus oleh pihak sekolah. Tak ayal, yang langsung ada dipikirannya saat itu adalah merayakan kelulusannya dengan aksi corat-coret seragam dan konvoi di jalan raya.

Benar saja, begitu dinyatakan lulus, Budi bersama teman-temannya pun langsung berkumpul di luar gerbang sekolah. Tak berapa lama, seragam sekolah mereka sudah dipenuhi oleh coretan spidol maupun cat semprot. Mereka terlihat asyik saling bergantian corat-coret dan membubuhkan tanda tangan di seragam milik temannya. Bahkan sejumlah siswi dengan tanpa merasa risih  mempersilakan teman lawan jenisnya untuk membubuhkan tanda tangan di bagian tertentu. Dan Budi adalah salah satu yang paling rajin memberikan tanda tangannya.

Tono, teman sekelas Budi, hanya bisa geleng-geleng saja memandangi aksi yang dilakukan teman-temannya itu dari kejauhan. Menurutnya, meluapkan kegembiraan tidak perlu berlebihan, apalagi sampai melakukan aksi corat-coret baju segala. Bukankah lebih baik bila baju seragam itu disumbangkan saja kepada adik kelas atau mereka yang lebih membutuhkan? Begitu juga dengan konvoi di jalan raya, buat apa dilakukan. Bukankah perbuatan itu hanya akan mengganggu ketertiban lalu lintas di jalan raya, bahkan bisa mengakibatkan kecelakaan?

Tiba-tiba ia tertunduk lesu, matanya sayu ketika melihat baju seragamnya yang masih bersih tanpa coretan sama sekali. Dan ia hanya bisa bergumam, Aku gak mungkin bisa seperti mereka, karena aku gak lulus.

Sementara itu, Budi dan teman-temannya langsung bergerak dengan sepeda motor mereka untuk melakukan aksi konvoi di jalan raya. Sayangnya kebanyakan dari mereka tidak menggunakan helm. Dan Budi tak tahu, bahwa Tono lagi-lagi mengawasi mereka dari kejauhan.......

*

*

Dalam perjalanan pulang nih, untung gue bawa helm...............

1400632065985001157

*Foto : DI SINI, DI SINI