Berbicara mengenai Hari Raya Idul Adha yang jatuh hari ini dan besok, tentu tak bisa dilepaskan dari hewan kurban bernama sapi dan kambing. Begitu juga saat berbicara mengenai Kompasiana yang lagi heboh-hebohnya, tentu tak bisa dilepaskan dari Kompasianer bernama Pakde Kartono, eh.
Tapi tenang, saya tak akan ikut-ikutan membicarakan tentang kehebohan K, karena sudah banyak teman-teman Kompasianer yang menuliskannya. Tapi kali ini saya akan mengangkat tema seputar sapi saja, alasannya selain momennya pas, sapi juga mudah dibayangkan oleh para pembaca karena pasti pernah melihatnya secara langsung kan. Dimana? Ya jawabannya macem-macem. Yang pasti sih bukan di restoran Manado, eh.
Kalau ngomongin masalah sapi, tentu semua orang pernah melihatnya walaupun cuma sekali. Dimana saat usia dini anak-anak sudah mulai akrab dengan gambar sapi. Gedean dikit mereka lalu diajak melihat sapi beneran di tempat penyembelihan hewan kurban. Setelah itu baru mereka diajak mencoba enaknya rasa daging sapi.
Karena setiap hari bergelut dengan sapi, sudah semestinya si pemilik sapi lebih tahu tentang sapi daripada orang lain. Tapi walaupun begitu, belum tentu mereka bisa menjawab dengan benar pertanyaan seputar sapi yang diberikan oleh anak kecil, misalnya si anak tukang ojek ini.
Anak : “Pak, sapi apa yang bisa manjat tembok?”
Pemilik sapi : “Kamu ini aneh, mana ada sapi yang bisa manjat?”
Anak : “Ada dong Pak, tuh Sapiderman!”
Pemilik sapi : Oh kamu mau main tebak-tebakan ya. Okelah kalo gitu. Apalagi nih pertanyaannya? Kali ini saya pasti bisa jawab”
Anak : “Pak, sapi apa yang dijauhi semua orang karena baunya yang gak nahan?”
Pemilik sapi : “Sapi yang gak pernah mandi!"
Anak : “Salah! Yang bener sapitank!”
