Kehadiran Mie Bikini sebagai jajanan anak-anak tentu saja bikin para orang tua merasa khawatir. Mereka seperti kecolongan jikalau si anak ternyata sudah pernah membelinya. "Padahal kan gak perlu separno itu yak," kata Bayu dalam perjalanan pulang naik bus.
"Emangnya menurut Anda, kemasannya itu gak memberi pengaruh apa-apa ya pada si anak?" timpal seorang bapak yang duduk di sampingnya, merasa geregetan.
"Ya ada sih pak, paling-paling dia cuma dapat kosakata baru, yaitu bikini. Itu doang sih," jawab pemuda itu santai.
"Nah itu maksud saya. Coba bayangkan deh mas, kalo si anak jadi penasaran terus nyari di google apa gak bahaya tuh? Ingat lho mas, anak jaman sekarang tuh mainannya smartphone"
"Malah bagus tuh pak," sahut si pemuda sambil mengetikkan kata bikini di layar hapenya.
"Bagus apanya??!" suara bapak itu agak meninggi. Merasa geram.
"Ya baguslah pak, buat nambah wawasan si anak. Nih pak lihat, kecil-kecil tapi mereka jadi tahu nama-nama selebriti dunia macam Adriana Lima, Ambrosini, Candice. Kan keren tuh, saya aja kalah lho pak masa kecilnya.."
"Sekarang gini mas, jawab dengan jujur ya" kata si bapak berusaha menahan emosi, sambil matanya memelototi gambar di layar hape si pemuda, "Mas punya anak?"
"Boro-boro pak, nikah aja belum. Emang kenapa pak?"Â
"Pantes aja. Mas seperti gak merasakan gimana sih kekhawatiran yang dialami para orang tua melihat mie begituan masih beredar.." kata bapak itu sambil mengelus dada.
"Kalau boleh tahu, bapak putranya berapa?" pemuda itu gantian bertanya.