Betul juga kata para pengamat, bahwa di tingkat bawah yaitu masyarakat jauh lebih dewasa daripada di tingkat atas yaitu para elit politik. Lihat saja pada tanggal 22 juli kemarin, masyarakat dari dua kubu dipastikan akan bersatu kembali dengan menerima siapapun yang jadi pemenangnya. Tapi di tingkat elite, karena adanya ambisi untuk meraih kekuasaan membuat mereka tidak bisa menerima kekalahan. Ketika melihat tanda-tanda kekalahan datang, Prabowo langsung berpidato yang intinya menarik diri dari Pilpres atau tidak mengakui keputusan KPU dengan alasan adanya kecurangan. Membuat masyarakat jadi semakin tambah yakin, siapa sebenarnya yang dimaksud pemimpin mencla-mencle itu. Katanya siap menang dan siap kalah, katanya mau menerima apapun keputusan KPU, katanya..katanya... capek dehh.
Keputusan KPU sudah jelas, bahwa pemenang Pilpres 2014 secara sah adalah pasangan capres-cawapres nomor urut 2, yaitu Jokowi-JK. Kalo dipikir-pikir, sebenarnya menjadi orang nomor satu di negeri ini sangatlah tidak enak. Karena harus memimpin rakyat Indonesia berjumlah 250 juta orang dari berbagai latar belakang berbeda, dan harus mengemban amanah yang luar biasa beratnya. Sehingga timbul pertanyaan pada diri masyarakat, apa sih sebenarnya yang dicari Prabowo dengan ambisinya untuk menjadi Presiden sedang koalisi di belakangnya adalah kumpulan orang-orang bermasalah?
Walaupun Jokowi akhirnya berhasil memenangkan hati sebagian besar rakyat Indonesia, betulkah bahwa beliau lebih disayang oleh rakyat? Jawabannya ternyata tidak sodara-sodara. Faktanya, justru Prabowo-lah yan lebih disayangi rakyat ketimbang Jokowi. Apa sebab?
Lihat saja perolehan suara yang diperoleh kedua capres ini. Pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta mendapatkan 62 juta lebih suara. Sementara pasangan nomor urut 2, Jokowi-JK mendapatkan 70 juta lebih suara. Itu kan artinya rakyat Indonesia lebih sayang dengan Prabowo. Karena mereka tidak tega untuk merusak gambar pasangan Prabowo-Hatta di kertas suaranya karena saking sayangnya. Hehehe.
Dan disisi lain, Tuhan masih sayang dengan rakyat Indonesia dengan memilihkan pemimpin yang baik. Ya nggak?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H