Mohon tunggu...
Ervina Damayanti
Ervina Damayanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Semoga artikel saya bermanfaat

Dengan menulis, kita jadi lebih berkembang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Kutu yang Sombong

11 Oktober 2021   11:37 Diperbarui: 11 Oktober 2021   11:41 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari di daerah Bukit Garisan, ada beberapa ekor hewan yang tinggal di sana. Antara lain semut, kecoa, tikus, dan kutu. Hewan hewan tersebut selalu hidup berdampingan dan selalu rukun, ayem, tentram, dan damai.

Suatu ketika saudara si semut datang, namanya tungau. Tungau berkunjung ke tempat semut untuk beberapa hari kedepan karena si tungau memiliki masalah dalam keluarganya.

Keesoka harinya di pagi yg cerah, semut mengajak saudaranya (si tungau) ketempat biasanya mereka (semut, tikus, kutu, kecoa) berkumpul, sesampainya disana ternyata yang ada hanyalah seekor kecoa. Jadi si tungau hanya berkenalan dengan kecoa.

"Kenalin ini tungau, dia saudaraku, dia tinggal disini untuk beberapa hari kedepan karena dia sedang ada masalah dalam keluarganya"  kata semut kepada kecoa.

"Hai tungau, salam kenal. Apa kau suka mendengarkan musik?" ucap kecoa kepada tungau. "Suka banget dong" ucap tungau. "Ayo ikut aku, kutunjukkan konser musik dangdut yang sangat merdu sekali" kata kecoa. "Wah.. beneran ada ta?" ucap tungau. "Ada dong, masa aku bohong, kalau aku bohong nanti hidungku panjang dong" kata kecoa sambil tertawa terbahak-bahak. "Okedeh kalau memang benar ada, gas polllll yuk" ucap tungau.

Berpergilah tungau dan kecoa ke suatu tempat yang sangat jauh. Dari kejauhan si tungau mendengar alunan musik yang sangat merdu, lalu ia bertanya pada kecoa "Apakah itu konser musik yang kamu maksut?". "Betul betul betul, ayo cepat kita harus berlari agar cepat sampai" ucap kecoa kepada tungau.

Sesampainya disana si tungau bertanya pada kecoa "Siapa mereka berdua?". "Mereka itu penghuni sini juga, namanya tikus dan kutu" kata kecoa. "Oh itu mereka, yang tadi tidak ada itu ya, keren sekali mereka, suara tikus bagus banget, i like it" ucap tungau. "Iya memang mereka keren sekali, hobby mereka berdua itu bernyanyi" ucap kecoa. "Wahh, aku mau belajar juga ah sama mereka" kata tungau.

Setelah beberapa saat setelah tungau melihat konser musik tersebut, si kutu dan si tikus bertanya kepada kecoa. "Itu siapa yang bersamamu dari tadi?" Ucap kutu kepada kecoa. "Oh itu saudaranya si semut, namanya tungau. Dia tinggal disini untuk beberapa hari kedepan" ucap kecoa pada kutu. Lalu kutu pun menjawab "ohh kamu saudaranya semut, pantes kok tampangnya jelek mirip seperti semut" ucap kutu pada tungau. Lalu si kecoa pun menjawab "Eh kamu jangan begitu sama tungau, dia tidak jahat ke kamu tapi kok kamu ngatain dia jelek" ucap kecoa kepada kutu. Lalu kutu pun menjawab "Tidak ada yang bisa mengalahkan ketampanan aku, kalian semua jelek! Penghuni disini yang paling tampan cuma aku". Lalu si tikus pun memotong pembicaraan kutu "Hei kutu, jangan sombong kamu! Disini semua sama tidak ada yang jelek". Si kutu pun tidak terima dan dia langsung menampar si tikus sampai si tikus jatuh dan kesakitan. Kemudian kutu meninggalkan semua yang ada disana dan kutu memilih untuk berpindah tempat tinggal ke kepala manusia. Lalu si kecoa, tungau, dan tikus pun pergi menemui semut dan cerita kepada semut tentang kejadian yang ada di konser musik tadi. Semut pun tidak menyangka kepada kutu karena semut merasa bahwa kutu adalah teman terbaiknya, ternyata kutu cuma baik didepan saja, namun kutu menusuk dari belakang. Setelah beberapa hari mereka hidup tanpa kutu, mereka merasa aman, tenang, dan damai. Lalu mereka mendapat kabar kalau kutu sedang sakit akibat ditekan dengan jari manusia, karena kutu bikin kepala manusia jadi terasa gatal yang menyebabkan kutu ditekan oleh jari manusia (dalam bahasa jawa : digites). Lalu si kecoa pun berkata "Sudahlah biarin si kutu meninggal sekalian biar jera karena dia sudah mengatain kita semua jelek". Lalu si semut pun menjawab "Jangan, kasihan si kutu, mari kita jenguk dia, siapa tahu dengan jengukan kita ini dia menjadi berubah jadi si kutu lebih baik lagi" ucap si semut kepada si kecoa, tungau, dan tikus. Lalu mereka pun beranjak untuk menjenguk si kutu....

END...

Pesan moral : kita sebagai manusia tidak boleh merasa sombong atas apa yang kita miliki, selain itu kita juga tidak boleh membalas keburukan dengan keburukan, balaslah keburukan dengan kebaikan. Karena keburukan dapat hilang dengan sendirinya jika kita balas dengan kebaikan.

Biodata Narasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun