Pagiku kabut buta
Menjalin kasih dengan bara sang surya
Merajut putusan-putusan asa
Meredam luka-luka
Air yang tenang mengalir riuh
Menyapa langit jingga berbaur ungu
Memeluk nestapa dibalik tawamu
Sendaku bukan bahagiaku
Tepi demi tepi langit menatap peluh diri
Perahu tua menemaniku menyusuri
Mengintai menjadi saksi
Dalam hidupku, yang serba ilusi
Belum padam juga kobaran api
Mencari makna dimana ia tersembunyi
Dibalik serangkai derita yang menghampiri
Datang tak mengenal waktu,
Dan kupulang, membawa peluhku
Bersama senja yang lelap menuju malam itu
Gresik, 16 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H