Setiap tahun, dari tanggal 25 November hingga 10 Desember dunia selalu memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16HAKTP). Periode ini menjadi momen penting untuk menyuarakan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan yang dialami oleh perempuan. Gerakan peringatan ini dimulai pada tahun 1991 oleh Center for Women's Global Leadership sebagai bentuk peringatan terhadap tragedi pembunuhan tiga aktivis perempuan di Republik Dominika. Sejak itu, 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan menjadi platform global untuk menyuarakan hak-hak perempuan dan menentang segala bentuk kekerasan yang ada.
Peringatan ini bukan hanya seremonial semata, namun sebuah panggilan untuk bertindak. Ini adalah kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak buruk kekerasan terhadap perempuan, membangun solidaritas, dan mendorong langkah-langkah nyata menuju pada perubahan yang positif, serta dijadikan sebagai momentum penting untuk merenung, bertindak, dan bersatu dalam usaha mengakhiri ketidaksetaraan gender.
Diketahui bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah realitas yang masih menghantui masyarakat kita. Fenomena ini tidak mengenal batas geografis, kelas sosial, bahkan latar belakang budaya. Mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dapat dimulai dengan membangun kesetaraan di lingkungan masyarakat. Dalam perjalanan menuju masyarakat yang adil dan setara ini, bukan hanya tugas perempuan itu sendiri, melainkan sebuah tanggung jawab kolektif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Kampanye untuk mengakhiri kekerasan harus dimulai sejak dini, melalui pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai kesetaraan dan mengajarkan tentang pentingnya menghormati hak-hak individu.
Pentingnya membangun kesetaraan ini karena akan menciptakan dasar yang kuat untuk perdamaian dan pembangunan berkelanjutan. Semua individu tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, atau latar belakang lainnya harus memiliki hak dan kesempatan yang sama. Ini melibatkan peningkatan akses pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan sumber daya lainnya.
Mengutip dari sebuah artikel, adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mengakhiri kekerasan dan membangun kesetaraan sebagai berikut :
- Pendidikan Kesetaraan Gender
- Pemberdayaan Perempuan
- Penghapusan Diskriminasi di setiap ruang yang ada
- Mendukung dan membangun narasi-narasi positif dalam setiap media
- Adanya Kolaborasi dan Kemitraan
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat
- Pengarusutamaan Gender dalam Kebijakan
- Serta menegaskan pada pengakuan dan penegakan Hak-Hak.
Langkah-langkah tersebut akan mudah terealisasikan jika dilakukan oleh seluruh unsur lapisan Masyarakat. Karena dengan berdaya bersama merupakan langkah untuk mengakhiri kekerasan dan membangun kesetaraan. Ini suatu prinsip yang sangat penting dalam upaya menciptakan masyarakat yang adil dan damai. Kekerasan dalam berbagai bentuknya merupakan ancaman serius terhadap kesejahteraan individu dan masyarakat. Oleh karena itu, kerja sama dan kekuatan bersama diperlukan untuk merangkul perubahan yang positif.
Perjuangan melawan kekerasan terhadap perempuan memerlukan kolaborasi antar sektor baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor bisnis, dan masyarakat sipil harus bersatu untuk menciptakan perubahan yang berarti. Sinergi dari berbagai sektor dapat memberikan solusi yang lebih komprehensif. Dilansir dari salah satu pandangan pakar ahli (Jones) mengatakan bahwa "Kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor bisnis dapat menciptakan sinergi yang kuat. Karena kemitraan antar sektor adalah elemen penting dalam mencapai kesetaraan".
Menentang kekerasan terhadap perempuan dan membangun kesetaraan ini adalah tugas bersama yang tidak boleh diabaikan. Dengan adanya kampanye kesadaran, pemberdayaan perempuan, penguatan sistem hukum, kolaborasi antar sektor, dan edukasi yang kuat, kita dapat menciptakan masyarakat yang aman dan setara bagi semua.
Selain itu melalui berdaya bersama ini dapat menciptakan perasaan kepedulian bersama terhadap isu kesetaraan dan kekerasan. Ini merangsang solidaritas di antara masyarakat, mengubah norma sosial, dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung. Dengan berdaya bersama inilah kita membangun fondasi yang kuat untuk mengakhiri kekerasan dan memastikan kesetaraan gender. Karena kolaborasi memberikan kemampuan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang sulit diatasi secara individual dan membentuk masyarakat yang lebih adil dan aman untuk semua, serta kita dapat merajut masa depan yang lebih adil dan harmonis untuk seluruh generasi yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H