Mohon tunggu...
Ervina Rizqiani
Ervina Rizqiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

singing and reading is everytime

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Muda Harus Tahu: Nguri-Uri Budaya Nusantara di Pasar Minggon Jatinan Batang Jawa Tengah

25 Maret 2023   12:58 Diperbarui: 25 Maret 2023   13:41 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : instagram @minggonjatinan https://instagram.com/minggonjatinan?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Sumber : instagram @minggonjatinan https://instagram.com/minggonjatinan?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Sumber : instagram @minggonjatinan https://instagram.com/minggonjatinan?igshid=YmMyMTA2M2Y=

ISI

            Pasar Minggon Jatinan merupakan pasar yang mempunyai ciri khas tersendiri yang memperkenalkan budaya dan kesenian dari daerah Batang dan Jawa Tengah. Bukan hanya sekedar jual beli, tetapi disini akan mendapat sarana rekreasi dan edukasi dengan menambah wawasan mengenai unsur – unsur kebudayaan yang ada dan bagaimana cara melestarikannya. karena kita sebagai generasi muda harus bertindak sebagai agen konservasi yang selalu menjaga nilai- nilai sosial dan budaya yang ada dalam lingkungan sekitar agar terjaminnya kelestarian.

            Konsep konservasi dan sistem nilai dan budaya yang ada dalam Pasar Minggon Jatinan di Batang Sangat melekat sekali. Dari mulai konsep konservasi nilai sosial ditandai dengan bertemunya penjual dan pembeli yang saling berinteraksi satu sama lain, pembeli dari daerah yang sama maupun berbeda. nantinya akan terjalin silaturrahmi melalui interaksi dan komunikasi satu sama lain, atau sekedar tegur sapa sambil tersenyum yang menandakan ciri khas budaya Indonesia yaitu orang – orangnya mempunyai sifat ramah.

            Banyak sekali konsep konservasi nilai budaya yang terjalin di pasar minggon jatinan ini, di mulai dari proses transaksinya yang menggunakan cara tradisional yakni dengan menggunakan kreweng. Kreweng sendiri merupakan koin berbentuk bulat yang terbuat dari tanah liat yang pada zaman dahulu digunakan sebagai alat tukar. di Pasar minggon ini, nantinya pengunjung bisa menukar uang dengan kreweng tersebut kepada panitia yang bertugas, satu kreweng itu bernilai Rp.2000. Kemudian dalam konsep – konsep makanan, jajanan, minuman tradisional yang diperjual belikan merupakan hal yang paling menarik, dimana pengunjung nantinya bisa merasakan hidangan – hidangan tradisional khas nusantara yang rasanya bervariasi, bergizi, sangat khas, dan lezat tentunya. Makanan, minuman, dan jajanan yang ada disini bukan hanya menyajikan makanan khas daerah Batang saja, tetapi juga makanan khas dari berbagai macam daerah yang nantinya akan memberikan banyak wawasan kepada pengunjung tentang ciri khas makanan tradisional daerah. Misalnya ada nasi megono yang berasal dari Batang, soto semarang, klepon, bubur,bakso, jamu, cendol, dan masih banyak varian makanan dan minuman tradisional yang lainnya.

            Para penjual yang ada di pasar minggon juga menggunakan pakaian yang khas, yakni dengan menggunkan pakaian tradisional dari mulai blangkon, lurik, dan batik. Hal tersebut menjadi istimewa, karena pada kebanyakan pasar sekarang ini para penjual menggunakan pakaian modern biasa, tetapi di pasar minggon ini para penjual menggunakan pakaian tradisional dengan menghormati dan melestarikan budaya yang ada dengan meningkatkan ciri khas nilai-nilai budaya. Untuk meramaikan tempat, biasanya juga diadakan penampilan dari alat musik angklung atau musik keroncong.

            Sarana edukatif juga bisa didapatkan, dengan meningkatkan wawasan dalam memahami kebudayaan itu sendiri, anak – anak pun akan diberikan sarana edukatif berupa permainan tradisional dan mewarnai. Hal tersebut akan memberikan dampak yang positif untuk anak – anak agar mereka lebih dekat dengan kebudayaan.   Konsep konservasi lingkungan yang ada dalam tradisi pasar minggon jatinan ini tergambar pada tempat yang sangat asri di bawah hehijauan pohon jati. hal tersebut akan membuat kenyamanan saat berada di pasar minggon. Kemudian dalam hal penyajian makanan atau minuman, di pasar minggon juga tidak menggunakan plastik, karena para penjual lebih memilih untuk menggunakan daun pisang dan keranjang bambu untuk lebih ramah lingkungan, jadi bukan hanya dalam konservasi budaya saja, tetapi linkungan juga diperhatikan agar selaras dalam mewujudkan kelestarian pilar konservasi sosial, budaya, dan lingkungan. Minggon jatinan juga akan menambah peningkatan sektor ekonomi yang ada di Batang, karena di dalam pasar minggon jatinan, masyarakat yang berdagang mempunyai kesempatan untuk mempromosikan dan menjual barang dagangannya, misalnya dalam penjualan berbagai macam kerajinan dari bambu dan perabotan dari kayu.

PENUTUP

Sebagai pasar yang mempunyai keunikan dan ciri khas budaya Nusantara, pasar minggon jatinan harus tetap dijaga dan dilestarikan. di era moderennya zaman, tantangan dan rintangan selalu ada, tetapi jangan biarkan rintangan itu menghalangi. Selalu berusaha memperkenalkan tradisi dan budaya yang ada dari generasi ke generasi, karena Indonesia kaya akan budaya dan tradisi. Sebagai generasi muda, kita harus memberikan kontribusi dalam hal perkembangan budaya, misalnya dalam istilah Jawa adalah Nguri - uri Budaya yang artinya melestarikan, agar budaya yang sekarang dimiliki, bukan hanya kita saja yang merasakan tetapi juga diwariskan secara turun temurun kepada anak dan cucu kita sebagai warisan nusantara. Sebagai agen konservasi, kita harus selalu menjaga budaya dengan salah satunya adalah menghadiri festival kebudayaan dan mengunjungi tempat kebudayaan. Sebagai kontribusi yang bisa dilakukan sekarang di era digital ini adalah dengan mempromosikannya melalui media sosial, agar kebudayaan yang kita miliki bisa tekenang sampai kapanpun dan dikenal di kancah internasional maupun global sebagai ciri khas pemersatu bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun