Nama: Ervin Indriana Inayati
Nim:T20191087
Kelas:PAI A2
Problematika dan Kesetaraan Gender dalam Pendidikan
Pertama artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa mata kuliah sosiologi pendidikan islam, pembahasan tenteng Gerder ini menjadi pembahasan yang tidak asing lagi bagi sebgaian mahasiswa,prmbahasan ini sering memuncukan perdebatan-perdebatan berbagai kalangan, sebagai generasi penerus bangsa tentunya harus adil dan benar dalam memaknai kebenarannya. Untuk itu kita akan membahasnya dalam artikel ini.
Gender adalah jenis kelamin adapun dalam pengertian lain Gender adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui dan memahami perbedaan antara laki-laki dan perempuan dimana perbedaan ini hanya dari sifat biologisnya, dimana ada beberapa hal yang perempuan alami namun tidak dialami oleh laki-laki.
Gender adalah seperangkat pemahaman atau perspektif masyarakat yang mengemukakan antrara laki-laki dan perempuan baik status sosial, karakter dan kepribadian dan ini terbentu karena suatu lingkungan atau budaya dalam suatu tempat/daerah.
Perbedaan antara laki-laki dan permpuan ini yang disebut dengan Gender yang kemudian timbullah berbagai perspektif dan pemikiran yang membuat antara laki-laki dan perempuan tidak bisa disamakan dan laki-laki lebih unggul dan tinggi derajarnya dari pada perempuan, dalam bidang pendidikan yang saharusnya menepis dan memperjelas kebenaran ini malah menjadi semakin keruh,dalam islam disebutkan bahwasanya laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan namun makna sebenarnya adalah kita diharuskan untuk menyayangi dan melindungi kaum perempuan bukan alah semena-mena terhadap perempuan.
Pemikiran dan tradisi jahiliyah yang masih terbawa di zaman modern ini haruslah dihapuskan, Rosululloh datang untuk menegakkan keadilan atas kaum perempuan dan menyempurnakan iman, bahkan Nabi muhammad dalam hadisnya berkata bahwasanya ada sahabat yang bertanya siapa yang harus aku sayangi wahai Rosul kemudian rosul menjawab ibumu, lalu sahabt bertanya siapa lagi wahai Rosul, Rosul menjawab ibumu.
Pertanyaan itu diulang sampai tiga kali dan rRosul tetap menjawab ibumu baru kemudian menjawab ayahmu. Ini membuktikan bahwasanya Rosul sangat menghormati, memulyakan dan mengagungkan kaum perempuan.
Kedua adalah pembahasan tentang pendidikan, pendidikan adalah suatu lembaga yang memili tujuan untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa, mendidik, memberikan ilmu dan juga mengembangkan karakter dan potensi anak, pendidikan tidak hany saja berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial, umum dan agama namun juga harus ada pendidikan pendukung seperti pendidikan karakter, keahlian khusus maupun pendidikan Gender, pendidikan haruslah dilakukan sejak mulai dini dan juga dibarengi dengan dukungan dari orang tua, keluarga,lingkungan. Pendidikan Gender akan membawa pemikiran yang benar akan kesetraan Gnder yang sering di perdebatkan.
Timbulnya diskriminasi terhadap perempuan, buliying dan pelecehan seksual terhadap perempuan baik dikalangan masyarakat maupun pendidikan ini membuat perempuan semakin tersudutkan sebagai seorang yang lemah dan takberdaya, ini harusnya sudah diajarkan dan dipelajari di lingkungan sekolah terhadap hal-hal seperti ini yang kurang baik dan tidak boleh di lakukan.
Hal-hal atau adat kebiasaan seperti perempuan yang selalu membersihkan kelas dengan rajin, dan juga sering membantu guru, adapun perempuan yang putus sekolah diri karena harus bekerja. Ini yang kemudian muncul di masyarakat yang menganggap bahwa setinggi apapun perempuan mengenyam pendidikan pasti berakhir menjadi ibu rumah tangga, bersih-bersih dan melayani kaum laki-laki sebagai suami.
Padahal pemikiran ini sangat kuno yang seharusnya perempuan sama derajatnya dengan laki-laki baik dalam sosial maupun pendidikan, perempuan sebagai seorang ibu harus memiliki pendidikan karena nantinya beliau akan menjadi guru pertama/ madrasatul ula bagi anak-anaknya kelak.