Mohon tunggu...
Ervi Aulia
Ervi Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas PGRI Madiun

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kembangkan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal, Mahasiswa KKN - T UNIPMA Menginisiasi "Pojok Dolanan"

30 Januari 2024   00:15 Diperbarui: 30 Januari 2024   00:19 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. KKN - T UNIPMA 2024 Kel.7

Seiring dengan perkembangan zaman, permainan tradisional mulai jarang dikenal oleh kalangan anak -- anak. Pengadaan Pojok Dolanan merupakan bagian dari upaya Mahasiswa KKN -- T Universitas PGRI Madiun Kelompok 7 yang berlokasi di Dusun Cungbelut, Desa Semen, Kec. Paron, Kab. Ngawi dalam mengembangkan kearifan lokal. Latar belakang munculnya ide tersebut berawal dari rasa prihatin dengan perkembangan jaman yang serba cepat bahkan menggilas karakter pemuda bangsa. Perubahan tidak hanya terjadi pada teknologi dan lingkungan sosial tetapi juga pada pola bermain anak-anak.

Hasrat untik membangun Pojok Dolanan ternyata sesuai dengan situasi di lingkungan sekitar lokasi KKN -- T dimana anak -- anak hingga remaja lebih dominan berinteraksi dengan gadget. Hal ini merupakan dampak dari adanya globalisasi dan kemajuan teknologi. Dari sebuah fenomena tentunya terdapat dua sisi yaitu sisi positif dan sisi negatif. Hal positif yang bisa dipetik ialah Anak -- anak hingga remaja semakin melek teknologi, bertindak cepat, dan tanggap dengan segala informasi terbaru. Namun yang disayangkan disini ialah dampak negatifnya yaitu tergerusnya rasa peka terhadap sosial hingga menimbulkan rasa malas. Permasalahan tersebut akan berdampak pada karakter Anak -- anak di kemudian hari sehingga perlunya diadakan pendidikan karakter yang terselip dalam permainan tradisional. Akan ada beberapa permainan tradisional yang akan dikenalkan diantaranya ialah 1) Lompat Tali; 2) Engklek; 3) Egrang; 4) Holahoop;  5) Gobak Sodor; 6) Bola bekel; 7) Congklak dan lainnya.

Tahap awal dari program pengadaan pojok dolanan tersebut ialah melakukan persiapan sarana prasarana pendukung permainan tradisional seperti pembuatan egrang, hingga pola lantai untuk permainan engklek. Kehadiran Pojok Dolanan tersebut disambut dengan antusias warga setempat khususnya anak -- anak dusun. Sejak hadirnya Pojok dolanan situasi di dusun semakin ramai karena anak -- anak semakin sering bersosialisasi melalui Pojok Dolanan.

Permainan tersebut tentunya akan melatih kerjasama dan membentuk anak-anak jauh lebih aktif dalam kehidupan sosialnya di waktu mendatang. Permainan yang berkelompok seperti permainan gobak sodor akan melatih sikap sportif karena permainan ini tidak akan bisa dilakukan dengan baik jika mereka bersifat curang sebab adanya sanksi dari teman-teman sepermainannya. Permainan ini membentuk anak-anak mampu berfikir secara kritis untuk mengembangkan strategi yang dimiliki dalam permainan. Selain itu, dampak fisik yang dihasilkan ialah anak -- anak bergerak aktif sehingga memiliki ketangkasan, kebugaran dan memudahkannya dalam berkonsentrasi saat belajar.

Melalui upaya pengadaan Pojok Dolanan tersebut diharapkan mampu membangkitkan kembali semangat Anak -- anak dusun untuk bersosial sehingga menjadi generasi yang baik di kemudian hari.  Dengan bekal tersebut nantinya bangsa akan dihuni oleh masyarakat yang mumpuni disegala bidang yaitu melek teknologi juga tanggap sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun