Setelah diketahui Ibu Hj Imas merasa yakin, kami pun membantu beliau, mulai dari cara pembuatan, pengemasan, dan pemasaran. Kami membantunya dalam membuat kue Bolen mulai dari bahan -- bahan yang dibutuhkan, seperti : Tepung terigu, pisang, coklat, dan bahan lain nya.
Setelah semua bahan sudah siap, kami mulai memproduksi yang dibantu oleh Ibu Hj Imas. Kemudian, masuk ke tahap pengemasan agar tampilan kemasan semakin menarik, kami membuatkan label berupa stiker agar produk terlihat menarik. Desain yang kami buat untuk label kami diskusikan juga dengan Ibu Hj Imas, agar beliau juga ikut serta dalam memilih design produknya tersebut.
Berdasarkan hasil kesepakatan dengan Ibu Hj Imas, bahwa desain dan label produk kue Bolen diberi nama Foodlink. Selanjutnya dalam hal pemasaran, kami membantunya melalui dua cara. Pertama kami membantu memasarkan produk melalui sosial media seperti whatapps, facebook, dan Instagram dengan tujuan agar masyarakat luar djuga apat mengetahui adanya produk olahan kue bolen Ibu Hj Imas. Kedua, memasarkan secara offline, yaitu dengan menawarkan kepada masyarakat sekitar, melalui kegiatan -- kegiatan seperti bazar dan memasarakan kepada teman- teman kami yang berada di desa lain.
Atas beberapa hal yang telah kami lakukan tersebut, akhirnya Ibu Hj Imas dapat kembali bangkit dan bersemangat dalam menjalankan usahanya, sebab kue bolen buatanya mulai dikenal masyarakat luar dan banyak pesanan yang diterima oleh Ibu Hj Imas. Sehingga usahanya terus maju dan berkembang.
Berdasarkan apa yang telah kelompok kami lakukan, ada hal yang bisa diambil sebagai sebuah pembelajaran, dimana diperlukan kreatifitas, kesabaran, dan ketekunan dalam upaya meningkatkan ekonomi keluarga.
***
Penulis : Ervan Noviyani; Sri Sumarti; Nurhabibi -- Mahasiswa KKN Tematik 2021 STIT Rakeyan Santang Karawang.
DPL :Vina Febiani Musyadad, S.Pd., M.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H