Mohon tunggu...
Ervandra Rendy Pratama
Ervandra Rendy Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Prodi Sosiologi

Saya Mahasiswa Prodi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan Rocket Chicken dalam Industri Makanan Cepat Saji

9 Januari 2024   17:53 Diperbarui: 9 Januari 2024   17:54 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rocket Chicken, nama yang kini menghiasi ratusan gerai makanan cepat saji di seluruh Indonesia, bermula dari satu gerai kecil yang dibuka oleh Nurul Atik pada Tahun 2019 di J. Wolter Monginsidi, Kota Semarang. Dalam waktu singkat, bisnis ini tumbuh pesat menjadi lebih dari 100 unit hanya dalam dua tahun pertama. Di antara cabangnya yang berkembang, enam unit dipegang teguh oleh Nurul sendiri, mencakup dua gerai di Jawa Tengah dan dua lainnya di Jawa Timur.

Dari keberhasilannya, tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan bagi 84 karyawan di enam gerai tersebut, tetapi juga menarik perhatian lebih dari 1.000 mitra franchise di seluruh Indonesia. Rocket Chicken membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, model bisnis franchise bisa menjadi motor pertumbuhan yang sangat kuat.

Penggunaan sistem franchise dalam industri makanan cepat saji memberikan keuntungan signifikan bagi kedua belah pihak. Franchisee mendapatkan akses langsung ke merek yang sudah teruji dan diperhitungkan di pasaran. Di samping itu, hal ini juga mendorong pertumbuhan yang cepat, memungkinkan ekspansi bisnis dengan lebih efisien, dan mengurangi sebagian besar risiko yang mungkin dihadapi oleh pemain yang baru memasuki pasar yang kompetitif.

Namun, di tengah kesuksesannya, Rocket Chicken mengalami tantangan yang tak terduga. Seiring dengan perkembangan teknologi pembayaran, keputusan untuk tidak mengadopsi sistem pembayaran modern berbasis QRIS menjadi kelemahan yang mungkin membatasi pengalaman transaksi pelanggan dan efisiensi operasional.

Untuk mengatasi tantangan ini, Rocket Chicken telah berkolaborasi dengan tim internalnya. Mereka merancang rencana implementasi yang komprehensif, termasuk pemilihan platform QRIS yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Langkah berikutnya adalah integrasi dengan sistem pembayaran yang sudah ada dan persiapan operasional untuk memastikan transisi yang mulus.

Proses implementasi tidak berhenti pada pemasangan teknologi. Tim Rocket Chicken juga menyelenggarakan pelatihan untuk karyawan franchisee tentang penggunaan sistem QRIS yang baru, serta memberikan dukungan teknis yang diperlukan selama tahap implementasi.

Evaluasi terus-menerus terhadap kinerja sistem QRIS menjadi bagian penting dari strategi mereka. Dengan mengumpulkan umpan balik dari pengguna, Rocket Chicken terus mengidentifikasi area perbaikan yang diperlukan. Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk terus meningkatkan efektivitas implementasi QRIS dan memastikan bahwa layanan yang mereka tawarkan tetap up-to-date dengan perkembangan teknologi pembayaran.

Dengan lebih dari 1.000 gerai di seluruh Indonesia, Rocket Chicken terus mengukir namanya dalam industri makanan cepat saji. Dengan terus mengadaptasi diri terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan pasar, mereka tidak hanya memperkuat posisi mereka di pasar tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun