Jalan-jalan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di Papua telah selesai dibangun. Pencapaian ini patut disyukuri dan disambut gembira tidak hanya oleh masyarakat Papua, tapi juga segenap masyarakat Indonesia pada umumnya.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Nias hingga Pulau Route menyisakan pekerjaan rumah yang banyak bagi pemerintah.Â
Tak terkecuali dalam upaya menghubungkan jalan dari satu daerah ke daerah lainnya. Dari satu pulau ke pulau yang lain agar terkoneksi membutuhkan political will yang kuat.
Hingga bangsa Indonesia yang menginjak usia 79 tahun kemerdekaan, upaya membangun jalan yang terakses dengan baik terus dilakukan oleh pemerintah. Terutama di era Presiden Joko Widodo.
Pulau Papua--salah satu pulau terbesar di dunia, terus diupayakan oleh pemerintah Presiden Jokowi agar terintegrasi, terkoneksi, dan mudah diakses oleh masyarakat Papua.
Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono pelaksanaan ruas jalan di daerah 3T di wilayah Papua mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2/2022 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.
"IJD menangani ruas jalan Provinsi, Kabupaten, atau Kota yang rusak dan menghubungkan kawasan-kawasan produksi. Misalnya pertanian, wisata," kata Menteri PUPR, Basuki di IKN, Selasa (30/7/2024) dikutip dari laman rei.co.id.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jayapura Benyamin E. Pesurnay memaparkan bahwa IJD 2023 Papua sebanyak 4 ruas. Terbentang di dua kabupaten, yakni Trans Woor-Bewan Kabupaten Keerom dan di Kabupaten Biak Numfor.
Total panjang jalan yang ditangani adalah 22 km, di Kabupaten Keerom sepanjang 10 km, dan di Kabupaten Biak Numfor 12 km. Adapun total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp134,84 miliar.
Berdasarkan informasi Kementerian PUPR, TA 2023 alokasi anggaran sebesar Rp14,6 triliun secara nasional untuk penanganan 2.873 km jalan daerah. Sedangkan pada tahun 2024, direncanakan akan dilanjutkan dengan anggaran sekitar Rp15 triliun dalam skala nasional.
Berdasarkan capaian tersebut, kita sebagai warga negara Indonesia (WNI) patut bersyukur dan berbahagia dengan banyak dibangunnya jalan baik jalan nasional, provinsi, kabupaten/kota bahkan hingga jalan kecamatan.