Sepakbola tidak hanya soal menang kalah. Sepakbola menjadi alat pemersatu bangsa. Tak terkecuali di tanah Papua. Sepakbola menjadi simbol kebanggaan masyarakat Papua.
Persipura bukan sekadar klub. Tapi menjadi pemersatu masyarakat Papua. Sempat mengalami kesulitan mendapatkan sponsor, kabar baik berhembus kini datang ke markas Persipura.
Manejemen Persipura menandatangani nota kesepakatan (Memorandum of Understanding) dengan Bank Papua, Selasa (11/2023). Kepastian ini menandakan bahwa Persipura akan mengawali kiprahnya di Liga 2 dan akan bersaing demi supremasi sepakbola Papua menembus ke Liga 1.
Kita telah ketahui, bahwa sepakbola Papua telah melahirkan talenta-talenta berbakat di setiap generasi. Mulai dari Eli Eiboy, Eduardo Ivakdalam, Boaz Salossa, Kambuaya hingga Ramai Rumakiek berganti mengisi line up tim nasional sepakbola Indonesia.
Untuk itu, kehadiran Papua Football Academic (PFA) diharapkan semakin banyak melahirkan talenta-talenta muda dan berbahaya. Apalagi skuad timnas senior sepakbola Indonesia dewasa ini diisi oleh skuad yang sangat muda, dengan rata-rata usia 22 tahun.
Kiprah PFA dan Persipura tak lepas dari perhatian dan kerjasamanya gelontoran dana otonomi khusus (Otsus) dan dana otonomi baru (DOB) yang dapat meningkatkan stamina sumber daya manusia (SDM) di Papua. Salah satunya di bidang olahraga seperti sepakbola.
DOB tersebut selain membuat "jantung" Persipura kembali berdenyut kembali, juga membuat geliat olahraga Papua siap bersaing di kancah Pekan Olahraga Nasional (PON).
