Mohon tunggu...
Irfaan Sanoesi
Irfaan Sanoesi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar seumur hidup

Senang corat-coret siapa tahu nama jadi awet

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tak Kenal Lelah, Wapres "Tawaf" di Wilayah Papua

3 Desember 2022   17:20 Diperbarui: 3 Desember 2022   17:33 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah besar jika sebagian kalangan menganggap orang nomer dua di negeri ini hanya menjalankan peran "figuran". Di usia senjanya, Abah Ma'ruf-demikian- para santri menyebutnya---mampu berkeliling kunjungan kerja di empat provinsi dan lima kabupaten di Pulau Papua. Sebuah komitmen tinggi seorang umara cum ulama dalam membangun wilayah Timur.

Kyai Ma'ruf memegang amanah sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) atau Badan Pengarah Papua (BPP), beliau melakukan kunjungan kerja ke Papua sejak 28 November 2022 lalu. Tercatat RI 2 ini mengunjungi Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan. Kemudian melanjutkan kunjungan kerja ke Kota Timika di Provinsi Papua Tengah. Selanjutnya ke Kabupaten Kaimana di Provinsi Papua Barat. Terakhir, berkunjung ke Kabupaten Biak Numfor di Provinsi Papua.

Staminanya begitu prima dan segar. Tak kalah dari pejabat yang berumur muda. Beliau rela turun dari mobil demi menyapa masyarakat hingga anak-anak Papua. Pun warga Papua sangat antusias menyalami Abah. Tak ayal Abahpun merasakan kehangatan warga Papua menyambut kedatangannya. Beliau menyampaikan terima kasih di sela-sela pertemuan dengan jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten, para raja, suku, dan tokoh adat wilayah Papua Barat di Hotel II Kaimana, Papua Barat.

Hadirnya Wakil Presiden Kyai Ma'ruf Amin langsung ke tengah masyarakat Papua merupakan sebuah isyarat bahwa pemerintah pusat serius membangun Indonesia sentris. Beliau mengaku banyak mendapat masukan berbagai pihak dari sisi kultural. Hal ini sangat penting guna membangun Papua sesuai dengan keinginan warga Papua.

Membangun Papua harus menggunakan kacamata orang Papua. Tidak boleh menggunakan kacamata orang Ibukota negara. Papua negeri dimana kaya akan suku dan budaya. Pembangunan Papua tidak boleh tercerabut dari akar budaya Papua sendiri. Saya sangat mengapresiasi "tawaf"-nya Wapres di Papua guna mendengar langsung dari parapihak masyarakat Papua.

Wapres tak tinggal diam. Masukan tersebut beliau catat dari berbagai kesan, aspirasi, serta saran dan masukan yang berharga. Khususnya pada waktu beraudiensi dengan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Yapen, Cyfrianus Y Mambay, Wakil Bupati Kepulauan Waropen Lamek Maniagasi, serta sejumlah anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkkopimda).

Semoga kehadiran Wapres ini memberi angin segar bagi pembangunan wilayah Papua. Semoga Abah Yai senantiasa sehat dan prima dalam menjalankan amanah besar ini. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun